Wujudkan Ekowisata Berkelanjutan: Sinergi ITB-Unpad di Pulau Tunda
Oleh Putri Ardianty Maulida - Mahasiswa Oseanografi, 2021
Editor Anggun Nindita

Kegiatan survey awal, wawancara dengan warga dan pendokumentasian pemandangan bawah laut di Pulau Tunda (Dok. Pribadi)
SERANG, itb.ac.id - Pulau Tunda di Kabupaten Serang, Banten, memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata bahari berkelanjutan. Untuk mengatasi berbagai tantangan lingkungan seperti penumpukan sampah dan minimnya infrastruktur, tim gabungan dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Padjadjaran (Unpad) bekerja sama dengan pemerintah desa dan masyarakat setempat guna mendorong pengelolaan wisata yang inklusif dan ramah lingkungan.
Berjarak sekitar 24 kilometer dari pesisir Pulau Jawa, pulau ini dikenal memiliki kekayaan sumber daya hayati pesisir seperti mangrove, terumbu karang, berbagai jenis ikan, dan lamun, yang mendukung keseimbangan ekosistem laut sekaligus menjadi daya tarik bagi wisatawan.
Meski demikian, pemanfaatan potensi tersebut masih menghadapi tantangan serius, terutama terkait dengan permasalahan lingkungan seperti penumpukan sampah, pencemaran laut akibat limbah plastik, minimnya fasilitas pengelolaan sampah, serta keterbatasan infrastruktur dasar di kawasan permukiman.
Sebagai bagian dari program Pengabdian Masyarakat Kolaborasi Indonesia (PMKI) 24 PTNBH Tahun 2025, tim melaksanakan rangkaian kegiatan di Pulau Tunda pada 23 hingga 25 Mei 2025. Kegiatan ini mencakup survei mendalam dan aksi bersih-bersih sampah di dasar laut, pengambilan data primer, survei fisik wilayah serta kondisi sosial ekonomi masyarakat, hingga kegiatan penyelaman untuk memetakan kualitas dan potensi visual bawah laut.
Kegiatan ini juga sekaligus menjadi tahap awal dari rangkaian program pengabdian SINERGI TUNDA, yang direncanakan mencapai puncaknya pada bulan Agustus 2025.
Kegiatan tersebut turut melibatkan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Jalan Tunda yang dipimpin oleh Sudarman, serta dukungan dari pemerintah desa setempat, sebagai bentuk kolaborasi lintas sektor dalam mendorong keberlanjutan pengelolaan wisata lokal. Selain itu, dilakukan pula kunjungan edukatif ke sekolah-sekolah ditingkat PAUD, SD, dan SMP untuk menampung aspirasi masyarakat dan menumbuhkan kesadaran lingkungan sejak dini.
Data-data yang diambil pada kegiatan pada bulan Mei ini akan diolah oleh tim, untuk merumuskan kegiatan yang tepat untuk dilakukan pada agenda puncak yang akan dilaksanaan pada bulan agus mendatang.
Kegiatan bersih-bersih sampah di dasar laut (Dok. Pribadi
Program yang dijalankan mengusung tajuk SINERGI TUNDA (Sinergi Edukasi dan Teknologi dalam Pengelolaan Lingkungan dan Wisata Pulau Tunda), dipimpin oleh Dr. Eng. Faruq Khadami dari Kelompok Keahlian Oseanografi Lingkungan dan Terapan, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian (FITB) ITB, bersama dengan Dr. Iwan P. Anwar dan sejumlah asisten peneliti dan mahasiswa.
Upaya ini diharapkan dapat menciptakan ekosistem wisata yang tidak hanya menarik bagi pengunjung, tetapi juga menjaga keberlangsungan lingkungan dan memberdayakan masyarakat lokal. Kolaborasi antara edukasi, teknologi, dan partisipasi masyarakat dipercaya menjadi fondasi utama dalam membangun model pengelolaan wisata bahari yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.
Reporter: Putri Ardianty Maulida (Oseanografi, 2021)