Peringatan Hardiknas 2025 di ITB: Rektor Tekankan Kolaborasi untuk Pendidikan yang Berdampak
Oleh Erika Winfellina Sibarani - Mahasiswa Matematika, 2021
Editor Anggun Nindita

BANDUNG,itb.ac.id - Institut Teknologi Bandung (ITB) melaksanakan upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2025 di halaman Gedung Rektorat ITB, Jalan Tamansari No 64, Bandung, pada Jumat (2/5/2025). Upacara ini dihadiri oleh pimpinan serta sivitas akademika ITB, dengan partisipasi Resimen Mahasiswa (Menwa) yang bertugas sebagai pasukan pengibar bendera.
Rektor ITB, Prof. Dr. Ir. Tatacipta Dirgantara, M.T., bertugas sebagai pembina upacara. Pada kesempatan ini, beliau membacakan pidato dari Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Republik Indonesia, Prof. Brian Yuliarto, dengan tema “Partisipasi Semesta Wujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua”.
“Pendidikan bukan sekadar tempat belajar. Ia adalah jantung peradaban. Ia adalah ruang di mana akal, karakter, dan masa depan bangsa dibentuk. Ia adalah tempat lahirnya kesadaran dan kolaborasi, dua hal yang sangat kita butuhkan hari ini,” ujarnya.
Masyarakat diingatkan kembali bahwa mewujudkan pendidikan bermutu untuk semua adalah panggilan untuk bergerak bersama. Karena pendidikan tidak bisa dikerjakan sendiri. Pemerintah membutuhkan dukungan dari masyarakat. Sekolah memerlukan sinergi dengan keluarga. Kampus harus terhubung erat dengan dunia usaha dan komunitas.
“Jadi, kolaborasi adalah kunci. Kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam menyusun kebijakan yang responsif dan adaptif, kolaborasi antara perguruan tinggi dan industri dalam membekali lulusan dengan kompetensi masa depan, kolaborasi antara guru dan orang tua dalam membangun karakter anak sejak dini, serta kolaborasi antara peneliti dan pembuat kebijakan untuk memastikan bahwa riset tidak berakhir di rak, tapi hidup dalam masyarakat,” lanjut Prof. Tata.
Rektor ITB, Prof. Dr. Ir. Tatacipta Dirgantara, M.T., sebagai pembina upacara pada peringatan Hardiknas 2025.
Pemerintah menyadari sepenuhnya bahwa pendidikan adalah investasi jangka panjang bangsa. Oleh karena itu, pemerintah menghadirkan program Sekolah Rakyat dan Sekolah Unggulan Garuda untuk menjangkau anak-anak dari berbagai latar sosial, memperluas akses beasiswa seperti Kartu Indonesia Pintar (KIP), KIP Kuliah, LPDP, hingga beasiswa riset dan inovasi di dalam dan luar negeri serta meningkatkan kualifikasi akademik dan profesionalisme guru dan dosen, agar pendidikan Indonesia benar-benar mampu bersaing di tingkat global.
Selain itu, pemerintah melalui Kemendiktisaintek bersinergi untuk membangun pendidikan yang berdampak melalui lima upaya utama, yaitu: fokus pada hasil (outcome) dan dampak (impact), riset dan inovasi harus menjawab masalah nyata, ilmu pengetahuan atau sains harus menjadi solusi sosial-ekologis, hilirisasi riset untuk kesejahteraan, dan evaluasi yang akuntabel dan terbuka.
Upacara ini ditutup dengan ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh guru, dosen, tenaga kependidikan, peneliti, inovator, serta seluruh pelaku pendidikan, termasuk para orang tua dan pegiat komunitas. Beliau juga berharap agar Hardiknas ini menjadi titik tolak untuk memperkuat sinergi dan komitmen untuk membangun pendidikan yang tidak hanya bermutu, tetapi juga merata, relevan, dan berpihak pada masa depan.
Reporter: Erika Winfellina Sibarani (Matematika 2021)