Angkat “Jazzynthesis”, ITB Jazz Kembali Adakan Jazz Aula Timur 2025
Oleh Luisa Carmel - Mahasiswa Teknik Kimia, 2021
Editor M. Naufal Hafizh, S.S.

BANDUNG, itb.ac.id — Pada Sabtu (31/05/2025), ITB Jazz mengadakan Jazz Aula Timur (JAT), di Aula Timur, ITB Kampus Ganesha. Kegiatan tahunan ini berhasil menggaet hingga 600 penonton dengan penampilan meriah dari 10 band massa ITB Jazz. Kegiatan bertajuk “Jazzynthesis: Longevity in Life and Music” ini mengikutsertakan mahasiswa ITB dari angkatan 2020 hingga 2024 baik sebagai penampil dan panitia.
Rektor Institut Teknologi Bandung, Prof. Dr. Ir. Tatacipta Dirgantara, M.T., dalam sambutannya, menekankan bahwa perhelatan seni seperti Jazz Aula Timur merupakan perwujudan dari kolaborasi aktif yang menunjukkan kreativitas massa kampus. Sebagai institusi teknologi, ITB ingin mencetak mahasiswa yang seimbang baik otak kiri dan kanan. Bukan hanya pandai menganalisis sistem tapi juga berani bereksperimen, mencoba hal baru, dan berkolaborasi.
“Sintesis adalah menggabungkan pengetahuan menjadi sesuatu yang baru. Kegiatan ini menjadi kesempatan yang baik bagi komunitas ITB untuk menikmati dan mengaktifkan kembali sisi kreativitasnya,” ujarnya.
JAT 2025 turut mengundang bintang tamu dari industri musik Jazz Indonesia, yaitu Teddy Adhitya yang berkolaborasi dengan 7 penampil anggota ITB Jazz, membawakan 12 lagu. Kesempatan ini merupakan kolaborasi artis pertama yang dilakukan dalam sejarah JAT dan merupakan salah satu bentuk usaha untuk membangun relasi dengan pelaku industri musik Indonesia.
Ketua JAT 2025, Guinnot Raid (Teknik Fisika, 2022), mengatakan, kegiatan ini diselenggarakan untuk menyediakan ekosistem pertunjukan musik yang mengedepankan komunitas dan wadah bagi para anggota ITB Jazz untuk berkembang ke arah profesional. Tujuan ini diwujudkan dengan dilaksanakannya pre-event berupa pertunjukan musik atau jamming di JGTC Universitas Indonesia, kolaborasi dengan KLCBS radio di Dago Heritage, Ruang Putih, serta ITB Kampus Jatinangor dan Ganesha.
Selain itu, Guinnot menekankan pentingnya gerakan sustainable event yang dapat menghapus reputasi pertunjukan musik sebagai kegiatan yang menghasilkan banyak sampah. Gerakan ini juga diimplementasikan di JAT dengan adanya recycle station untuk sampah plastik dan penggunaan bahan daur ulang sebagai dekorasi. “Semoga JAT semakin gencar membangun relasi dengan pelaku industri musik Indonesia dan ITB Jazz sebagai unit bisa terus berkembang dan mempertahankan kualitasnya,” tuturnya.
Reporter: Luisa Carmel (Teknik Kimia, 2021)
Dokumentasi: (Tim Dokumentasi JAT 2025)