Ekspedisi Mandeh: Mahasiswa ITB Kembangkan Pariwisata Berbasis Lingkungan di Sumatra Barat

Oleh Mufti Ali Farkhan - Mahasiswa Oseanografi, 2021

Editor M. Naufal Hafizh, S.S.

Sosialisasi pemilahan sampah kepada kelompok Ibu Nagari Mandeh. (Dok. Tim Ekspedisi Mandeh ITB)

PESISIR SELATAN, itb.ac.id – Lima mahasiswa dari Institut Teknologi Bandung (ITB) mengadakan kegiatan Ekspedisi Mandeh selama dua pekan, 31 Maret-13 April 2025 di Nagari Mandeh, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat. Kegiatan ini bertujuan mengenalkan potensi pariwisata Mandeh yang dijuluki sebagai “Raja Ampat-nya Sumatra”.

“Kalau ditanya orang luar, mereka lebih kenal Labuan Bajo atau Raja Ampat. Padahal di Sumatra sendiri, Mandeh punya potensi besar sebagai destinasi wisata,” ujar Ali Bahtanazar Umar, ketua Ekspedisi Mandeh.

Mandeh terletak sekitar 60 kilometer dari Kota Padang. Akses transportasi umum menuju kawasan ini masih terbatas. Mahasiswa ITB pun turun langsung ke lapangan dan memperkenalkan potensi Mandeh kepada khalayak luas melalui pendekatan edukatif, lingkungan, dan sosial.

Wisata Nagari Mandah. (Dok. Tim ekspedisi mandeh ITB)

Melalui ekspedisi ini, lima mahasiswa ITB dan satu mahasiswa dari Universitas Andalas menggelar lokakarya pengelolaan sampah bersama warga setempat. “Kebetulan saya punya komunitas yang bergerak di bidang pengelolaan sampah. Di sini kami berusaha memperkenalkan sistem pengelolaan sampah terpadu kepada warga,” ujar Ali.

Melalui program ini, mereka mengolah sampah organik dengan magot dan sampah anorganik dari insinerator yang mereka ciptakan. “Kalau insinerator kami bikin lima, lalu kami pisah di beberapa titik dan kami tugaskan juga orang-orang yang memang bisa merawatnya untuk mengelola insinerator,” ujar Ali.

Penyerahan insinerator kepada warga Nagari Mandah. (Dok. Tim ekspedisi Mandeh ITB)

Selain itu, tim mengadakan berbagai kegiatan pendukung lainnya seperti sosialisasi kesehatan dengan fokus pada pencegahan stunting, distribusi suplemen gizi untuk anak-anak berisiko stunting, pembagian Al-Qur’an dan penguatan nilai spiritual melalui pendidikan agama, kegiatan lomba melukis untuk anak-anak yang dilaksanakan di tempat pengolahan sampah guna melibatkan mereka secara aktif, serta pembuatan konten digital dan branding pariwisata untuk meningkatkan eksistensi Mandeh secara daring.

Penyerahan hadiah lomba mewarnai insinerator. (Dok. Tim ekspedisi Mandeh ITB)

Ekspedisi ini sebagai bentuk nyata pengabdian mahasiswa yang tak hanya membawa program dari luar, namun juga menyesuaikan dengan kebutuhan riil warga setempat. "Kita tidak hanya membawa program-program dari kampus, tapi juga mendengarkan kebutuhan warga dan meresponsnya secara langsung," kata Ali.

Untuk melihat dokumentasi lengkap kegiatan ini, Anda dapat mengunjungi akun Instagram @fuelastic.

Reporter: Mufti Ali Farkhan (Oseanografi, 2021)

#inovasi mahasiswa #pengabdian masyarakat