Tim Vælue ITB Kembangkan Helm Pintar Hælo untuk Atasi Kebotakan Pria di L’Oréal Brandstorm 2025
Oleh Helga Evangelina - Mahasiswa Rekayasa Pertanian, 2021
Editor Anggun Nindita

JATINANGOR, itb.ac.id - Tim Vælue, yang terdiri dari tiga mahasiswa Program Studi Rekayasa Pertanian Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati Institut Teknologi Bandung (SITH ITB), berhasil meraih posisi Top 10 Nasional dalam ajang L’Oréal Brandstorm 2025. Tim ini terdiri dari Imanuel Ezra Prawira, Muhammad Alif Mufid Fati, dan Faiz Ijlal Ismawan.
L’Oréal Brandstorm adalah sebuah kompetisi inovasi tahunan yang terbuka bagi anak muda berusia 18 hingga 30 tahun, tanpa batasan latar belakang atau pengalaman. Pada tahun 2025, tema yang diangkat adalah “Men. Beauty & Care. Game on. Through tech, products and beyond.” Kompetisi ini berkolaborasi dengan L’Oréal Consumer Products Division, unit yang menghadirkan produk-produk keseharian di gerai seperti Watson dan Guardian. Diikuti oleh sekitar 2.100 tim atau 6.300 peserta dari seluruh Indonesia, ajang ini dimulai pada November 2024.
Berangkat dari keresahan bahwa 30% pria mengalami androgenetic alopecia (AGA), kondisi kebotakan yang disebabkan oleh faktor genetik dan hormon, serta 56% dari mereka merasa kehilangan kepercayaan diri. Tim Vælue akhirnya menciptakan inovasi Hælo: Hair Loss Breakthrough for Confident Men. Hælo adalah helm pintar berteknologi tinggi yang menggabungkan medan elektromagnetik, microneedling, dan teknologi laser.
Produk ini menawarkan tiga manfaat utama, yaitu menjadi solusi rambut rontok yang lebih efektif dan hemat waktu, membantu meningkatan rasa percaya diri dan self-esteem, serta memiliki sifat disability-friendly dan ramah lingkungan. Dilengkapi dengan sistem machine learning, Hælo dapat memberikan perawatan rambut yang dipersonalisasi, yang semuanya dapat dipantau melalui aplikasi æloha.
Dalam proses pengembangan Hælo, Tim Vælue dibimbing oleh seorang dosen dari kelompok keilmuan Genetika dan Bioteknologi Molekular SITH ITB, Karlia Meitha, S.Si., M.Si., Ph.D. Berkat bimbingan beliau, tim berhasil lolos ke tahap Local Finals dan mempresentasikan ide mereka pada Minggu (16/4/2025) di Jakarta Selatan.
Potret salah satu juri yang mencoba langsung perangkat Hælo
Dalam presentasi tersebut, Tim Vælue mendapat apresiasi dari para juri yang menilai ide mereka sangat visioner dan inovatif.
“Mengikuti L’Oréal Brandstorm merupakan pengalaman yang sangat menyenangkan, apalagi di tahun terakhir kuliah,” ujar Ezra.
“Kami sangat menikmati proses dalam membangun ide, sekaligus mempererat hubungan antar anggota tim," tambahnya.
Ezra memiliki harapan besar agar Hælo dapat segera dirilis dan digunakan oleh masyarakat, karena banyak yang menantikan inovasi semacam ini.
Melalui kompetisi ini, Tim Vælue telah membuktikan bahwa mahasiswa dari SITH ITB, khususnya dari program studi Rekayasa Pertanian, mampu merambah industri kecantikan dengan pendekatan ilmiah serta desain yang berfokus pada manusia (human-centered design).
“Semoga mahasiswa-mahasiswa dari Rekayasa Pertanian terus berkembang dengan semangat dan optimisme. Kita tidak terbatas hanya pada bidang kita, tetapi terbukti mampu menciptakan dampak yang lebih luas,” tutup Alif.
Reporter: Helga Evangelina (Rekayasa Pertanian, 2021)