Kuliah Umum PSPPI ITB: Dr. Ilham Habibie Tekankan Pentingnya Peran Insinyur untuk Masa Depan Bangsa
Oleh Andre Otniel Panggabean - Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota, 2022
Editor Anggun Nindita

BANDUNG, itb.ac.id - Program Studi Program Profesi Insinyur (PSPPI) ITB menggelar Kuliah Umum Keempat untuk Semester II Tahun Akademik 2024/2025 pada Sabtu (24/5/2025) di Gedung CRCS, ITB Kampus Ganesha.
Acara ini dihadiri oleh mahasiswa PSPPI, dosen, koordinator program, serta tamu undangan, termasuk Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII), Dr.-Ing Ir. Ilham Akbar Habibie, M.B.A., IPU., dan Sekretaris Jenderal PII, Dr. Ir. Teguh Haryono MBA., IPU., ASEAN Eng., ACPE., APEC Eng.
Kuliah umum ini diawali sambutan dari Direktur Pendidikan Profesional Berkelanjutan ITB, Prof. Ridwan Sutriadi. Selanjutnya, Kaprodi PSPPI ITB, Ir. M. Agus Karim, memberikan penjelasan mengenai tugas akhir dan mekanisme sidang presentasi. Dilanjutkan dengan pemaparan materi utama oleh Dr. Ilham Akbar Habibi, yang membahas secara mendalam peran strategis insinyur dalam pembangunan nasional.
Dalam paparannya, Dr. Ilham menyoroti tantangan deindustrialisasi yang tengah dihadapi Indonesia, serta pentingnya agenda reindustrialisasi sebagai upaya penguatan kembali sektor industri. Beliau menegaskan bahwa kemajuan suatu negara tidak semata diukur dari pendapatan per kapita, tetapi juga dari kualitas sumber daya manusia, keberlanjutan pembangunan, serta pemerataan hasil pembangunan.
"Oleh karena itu, kolaborasi erat antara perguruan tinggi, dunia industri, dan organisasi profesi insinyur menjadi sangat krusial," ujarnya.
Dr. Ilham juga menekankan bahwa insinyur memiliki peran berbeda dari saintis. Insinyur dituntut untuk memberikan solusi nyata atas berbagai persoalan teknis dan sosial melalui pendekatan aplikatif dan inovatif. Dalam konteks global, ia menyoroti pentingnya transformasi digital, inovasi terbuka (open innovation), dan adopsi teknologi hijau sebagai fondasi menuju industrialisasi berkelanjutan.
Sesi tanya jawab berlangsung aktif, membahas berbagai hal teknis terkait tugas akhir, pengumpulan dokumen, serta pengakuan pengalaman kerja lintas bidang. Diskusi juga mencakup proses perolehan Sertifikat Tenaga Ahli Insinyur Profesional (STRI) yang menjadi syarat pengakuan formal dalam dunia profesi.
Selain itu, Dr. Ilham mengangkat isu keterbatasan teknologi buatan dalam negeri, serta perlunya dukungan kebijakan dan keberpihakan industri terhadap pengembangan produk nasional. Beliau menyampaikan bahwa penguatan peran insinyur dalam pembangunan hanya dapat tercapai melalui sinergi kebijakan, pendidikan, dan inovasi yang berkesinambungan.
Reporter : Andre Otniel Panggabean (Perencanaan Wilayah dan Kota, 2022)