Dari Bosscha untuk Nusantara, Awal Mula Jejak Astronomi di Indonesia
Oleh Rayhan Adri Fulvian - Mahasiswa Teknik Geofisika, 2021
Editor M. Naufal Hafizh, S.S.

BANDUNG, itb.ac.id - Dr. Hakim Luthfi Malasan, seorang astronom dari Institut Teknologi Bandung, membagikan kisah panjang perjalanan astronomi observasional di Indonesia dalam kuliah umum berjudul “Menelusuri Langit Nusantara: Sejarah dan Perkembangan Astronomi Pengamatan di Indonesia”, Jumat (11/4/2025), di Auditorium CC Timur, ITB Kampus Ganesha.
Kuliah ini dibuka dengan kilas balik pengalaman pribadi beliau di Observatorium Bosscha, dimulai sejak masa mudanya sebagai asisten pengamat. Budaya kerja di Observatorium Bosscha dibangun dengan semangat kolaboratif dan dedikasi tinggi. Meski keterbatasan teknologi menjadi tantangan tersendiri, para ilmuwan terus berupaya menciptakan hasil riset yang bermakna.
Kuliah ini menggarisbawahi pentingnya peran manusia di balik kemajuan astronomi. Menurut Dr. Hakim, pengembangan alat observasi bukan hanya hasil kecanggihan teknologi, tetapi juga buah dari kerja sama erat antara ilmuwan dan insinyur.
Dr. Hakim mendorong para peneliti di Indonesia untuk terus berkolaborasi baik denngan ilmuan dalam maupun luar negeri. Beliau pun mengajak peserta membangun sistem pendukung seperti pusat perawatan peralatan, pengarsipan data, hingga mendorong keterlibatan generasi muda dalam riset observasional. Keberlanjutan astronomi di Indonesia sangat bergantung pada keragaman kolaborasi, visi jangka panjang, dan keterbukaan terhadap perkembangan teknologi.
Reporter: Rayhan Adri Fulvian (Teknik Geofisika, 2021)