TPSDA ITB Hadirkan Ruang Belajar bagi Penyintas Banjir Majalaya

Oleh Arif Hermawan - Teknik Sipil, 2021

Editor M. Naufal Hafizh, S.S.

JATINANGOR, itb.ac.id – Sejumlah warga terdampak banjir Majalaya, Kabupaten Bandung mendapatkan kesempatan untuk belajar langsung mengenai risiko dan mitigasi banjir dari para akademisi Institut Teknologi Bandung (ITB). Kegiatan ini berlangsung pada Minggu (14/9/2025) di ITB Kampus Jatinangor dengan tajuk “Ulin Bari Diajar Ngaguar Banjir Majalaya”, sebuah eduwisata kebencanaan yang menggabungkan pendekatan akademis dan pengalaman lapangan.

Kegiatan ini juga terintegrasi dengan Program Pengabdian Masyarakat 2025 Skema Top-Down berjudul “Sosialisasi Pemodelan Sedimentasi untuk Mitigasi Risiko Banjir di Sungai Citarum Ruas Majalaya”. Dalam pelaksanaannya, acara menghadirkan akademisi dari Program Studi Teknik dan Pengelolaan Sumber Daya Air (TPSDA) ITB, yaitu Dr. Ana Nurganah Chaidar, S.T., M.T. (Ketua Program Studi), Dr.Eng. Arno Adi Kuntoro, S.T., M.T., serta Faizal Immaddudin Wira Rohmat, S.T., M.T., Ph.D.

Peserta kegiatan ini meliputi relawan kebencanaan banjir Majalaya serta pelajar SMA/SMK/MA di wilayah Majalaya. Dalam sesi interaktif di Laboratorium ITB Kampus Jatinangor, peserta diperkenalkan pada penyebab banjir, simulasi pemodelan hidrologi dan sedimentasi, serta praktik mitigasi berbasis masyarakat. Pemodelan sedimentasi yang digunakan menggambarkan kondisi aktual aliran Sungai Citarum di Majalaya, sehingga memudahkan peserta memahami risiko banjir dan strategi pencegahannya.

Sebanyak 20 perwakilan pelajar SMA/SMK/MA dilibatkan dalam kegiatan ini. Para pelajar didorong untuk memahami banjir tidak hanya sebagai bencana tahunan, tetapi sebagai persoalan lingkungan yang dapat dipelajari dan dicari solusinya. Dengan cara ini, generasi muda Majalaya diharapkan tumbuh menjadi agen perubahan yang membawa semangat kesiapsiagaan di lingkungannya.

Edukasi kepada siswa terkait bencana banjir.

Ketua Yayasan Jaga Balai, Ahdan Syahru Ramdani, menegaskan pentingnya menjembatani pengalaman warga dengan pengetahuan ilmiah. “Kami senang bisa belajar langsung dari akademisi. Harapannya, ilmu ini bisa kami terapkan saat mendampingi masyarakat menghadapi banjir di Majalaya,” ujarnya.

Melalui kolaborasi ini, Majalaya diharapkan dapat membangun kapasitas lokal dan bergerak menuju wilayah tangguh bencana.

Kegiatan ini diinisiasi oleh relawan Garda Caah, Jaga Balai, dan akademisi TPSDA FTSL ITB. Selain memberikan wawasan teknis, kegiatan ini memperkuat kolaborasi antara masyarakat dan perguruan tinggi. Relawan dan pelajar tidak lagi sekadar penerima informasi, melainkan mitra aktif dalam pengembangan solusi kebencanaan. Melalui kegiatan ini, ITB menegaskan komitmennya untuk hadir di tengah masyarakat dalam memperkuat kesiapsiagaan bencana berbasis kolaborasi.