ITB Dorong Riset Berkelas Dunia Lewat Kolaborasi Global

Oleh Humas ITB -

Editor M. Naufal Hafizh, S.S.

BANDUNG, itb.ac.id - Sebagai bagian dari langkah strategis memperluas kolaborasi riset dan inovasi global, Rektor ITB, Prof. Dr. Ir. Tatacipta Dirgantara, M.T., bersama Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi ITB, Prof. Ir. Lavi Rizki Zuhal, Ph.D., melakukan kunjungan kerja ke Amerika Serikat pada 14–19 Mei 2025.

“Kemitraan internasional yang kuat adalah kunci untuk membangun ekosistem riset yang berdaya saing global. Kunjungan ini menjadi bagian dari visi ITB untuk menghadirkan kolaborasi yang lebih strategis, tidak hanya di level akademik tetapi juga dalam komersialisasi hasil riset,” ujar Prof. Tatacipta.

Agenda diawali dengan pertemuan bersama Prof. Ah-Hyung Park, Dekan Samueli School of Engineering, UCLA. Delegasi ITB juga mengunjungi sejumlah fasilitas riset unggulan seperti Robotics Lab di UCLA dan Jet Propulsion Laboratory (JPL) milik NASA-Caltech, sebagai pusat pengembangan teknologi antariksa terdepan dunia.

Kunjungan dilanjutkan ke California Institute of Technology (Caltech) untuk bertemu dengan Prof. David Tirrell, Provost Caltech, serta Prof. Morteza Gharib, Direktur Graduate Aerospace Laboratories (GALCIT). Diskusi difokuskan pada potensi kerja sama dalam riset frontier, khususnya di bidang teknik, material maju, dan teknologi dirgantara.

Di sela agenda utama, Prof. Tatacipta dan Prof. Lavi juga menjalin komunikasi dengan diaspora melalui pertemuan bersama Ikatan Alumni ITB di AS serta kunjungan ke Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Los Angeles. Keterlibatan alumni dalam penguatan jejaring riset dan diplomasi akademik menjadi bagian penting dari strategi internasionalisasi ITB.

Prof. Lavi turut menjadi pembicara dalam simposium di Stanford University, membawakan sesi “Academic to Academic Collaboration” yang menyoroti pentingnya kolaborasi antarlembaga pendidikan tinggi untuk menghadapi tantangan global melalui pendekatan lintas disiplin.


Sebagai kelanjutan dari rangkaian kunjungan ini, pada Senin, 19 Mei 2025, Prof. Tatacipta melanjutkan perjalanan dinas ke Hongkong untuk menghadiri pertemuan Worldwide University Network yang secara khusus membahas agenda hilirisasi hasil riset—dari riset dasar hingga komersialisasi. Topik ini sejalan dengan visi strategis ITB dalam mendorong kemandirian riset nasional dan menjembatani sains dengan kebutuhan industri.

“Kami percaya bahwa riset yang unggul harus diiringi oleh strategi hilirisasi yang kuat. Kolaborasi internasional yang kami bangun tidak hanya bertujuan memperluas jaringan, tapi juga membuka jalan agar hasil riset ITB dapat memberikan kontribusi nyata, baik secara nasional maupun global,” tegas Prof. Tatacipta.

Melalui sinergi bersama mitra strategis dan diaspora, ITB terus memperkuat peran sebagai institusi riset unggulan yang berkontribusi dalam menjawab tantangan global dan membangun masa depan Indonesia yang berdaulat secara ilmu pengetahuan dan teknologi.

#itb berdampak #kampus berdampak #itb4impac #diktisaintek berdampak #kolaborasi global