Kemenkop dan ITB Bersinergi Wujudkan Koperasi Nasional Berbasis Digital
Oleh Mely Anggrini - Mahasiswa Meteorologi, 2022
Editor Anggun Nindita
BANDUNG, itb.ac.id - Institut Teknologi Bandung (ITB) menerima kunjungan dari Kementerian Koperasi (Kemenkop) Republik Indonesia pada Kamis (26/6/2025) di Gedung Rektorat ITB. Kunjungan ini menjadi langkah strategis untuk mempererat kerja sama dalam pengembangan koperasi nasional, khususnya melalui digitalisasi, penguatan kelembagaan, dan pengembangan kebijakan berbasis riset.
Diskusi ini dihadiri oleh Wakil Menteri Koperasi RI, Dr. Ferry Juliantono, S.E., Ak., M.Si., bersama jajaran pejabat Kemenkop, termasuk Staf Khusus Sarwoto Atmosutarno dan Deputi Bidang Kelembagaan dan Digitalisasi Koperasi Henra Saragih.
Delegasi Kemenkop disambut oleh Rektor ITB, Prof. Dr. Ir. Tatacipta Dirgantara, M.T., bersama para Jajaran Pimpinan ITB. Kegiatan ini juga dihadiri oleh pengurus Koperasi Keluarga Pegawai (KKP) ITB.
Dalam sambutannya, Rektor ITB menyampaikan apresiasi atas kunjungan Kemenkop dan memperkenalkan kiprah KKP ITB sebagai salah satu koperasi fungsional yang aktif di lingkungan perguruan tinggi. Koperasi ini telah menjalankan berbagai unit usaha seperti simpan pinjam, warung serba ada, layanan transportasi, dan e-commerce, sekaligus menjadi wadah praktik wirausaha sosial (sociopreneurship) bagi mahasiswa yang bekerja sama dengan SBM ITB.
“Institut Teknologi Bandung merasa terhormat atas kehadiran Bapak Wakil Menteri dan rombongan. Mudah-mudahan kerja sama ini dapat terus berlanjut dan memberikan manfaat luas, khususnya dalam penguatan koperasi,” ujar Rektor ITB.
Wakil Menteri Koperasi RI menyampaikan apresiasi atas keterlibatan ITB dalam mendukung pengembangan koperasi berbasis data dan ilmu pengetahuan. Beliau menyoroti keberhasilan program Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP) yang telah membentuk lebih dari 80.000 koperasi desa dalam waktu singkat. Program ini menjadi bagian dari strategi besar Presiden Prabowo untuk membangun industrialisasi nasional dari desa, dengan menempatkan koperasi sebagai pelaku utama ekonomi rakyat.
“Saya bersama pimpinan ITB berdiskusi dan sepakat bahwa ITB harus kembali menjadi think tank negara. Kami sangat senang ITB bersedia terlibat aktif dalam mendukung suksesnya program KDMP,” kata Dr. Ferry Juliantono.
Kemenkop turut menyoroti potensi kolaborasi yang dapat dilakukan antara ITB dan kementeriannya, khususnya dalam penguatan koperasi desa. Beberapa area kerja sama mencakup pendampingan manajerial dan tata kelola usaha, kolaborasi dalam pengembangan produk dan rantai pasok, transfer inovasi, dan teknologi tepat guna, hingga program inkubasi usaha koperasi.
Dari sisi penguatan sumber daya manusia, Kemenkop membuka peluang pelatihan bagi pengurus dan pengelola koperasi desa dalam manajemen keuangan koperasi, tata kelola yang transparan, serta keterampilan dalam mengelola risiko kredit dan menilai kelayakan pinjaman.
Di bidang keuangan inklusif, ITB melalui KKP dan mitra digitalisasi juga akan terlibat dalam pengembangan platform dompet digital, sistem pembayaran berbasis QRIS, dan tabungan koperasi yang dapat menunjang usaha masyarakat desa, termasuk di sektor pertanian.
Kerja sama ini akan ditindaklanjuti melalui berbagai bentuk sinergi seperti penyusunan kebijakan berbasis data desa presisi, pengembangan alat dan teknologi pertanian, serta digitalisasi sistem koperasi. ITB menyatakan komitmennya untuk berkontribusi dalam misi besar pembangunan desa sebagai pusat pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan.
“Melalui kolaborasi ini, ITB tidak hanya memperkuat perannya sebagai institusi pendidikan tinggi, tetapi juga sebagai pusat inovasi dan pengembangan kebijakan,” ungkap Prof. Tata.
Rektor ITB juga berharap agenda ini dapat menjadi awal keterlibatan lebih luas perguruan tinggi dalam mendukung transformasi ekonomi kerakyatan yang inklusif dan berdampak nyata bagi masyarakat desa di seluruh Indonesia.
Reporter : Mely Anggrini (Meteorologi, 2022)