Kuliah Umum Aktuaria: Tantangan Transisi PSAK 104 ke PSAK 117 bagi Lulusan Aktuaria

Oleh Indra Putra Lohanata - Mahasiswa Aktuaria, 2021

Editor M. Naufal Hafizh, S.S.

Bapak Ronny Tanzil dan Ibu Putu Iota Laseria menjadi narasumber dalam kuliah AK3291 Lokakarya: Aplikasi Ilmu Aktuaria di Industri, Selasa (16/4/2025).

BANDUNG, itb.ac.id – Program Studi Aktuaria Institut Teknologi Bandung (ITB) kembali menghadirkan kuliah umum dalam rangka mata kuliah AK3291 Lokakarya: Aplikasi Ilmu Aktuaria di Industri, dengan menghadirkan dua narasumber profesional di bidang asuransi dan manajemen risiko, Selasa (16/4/2025). Materi yang diangkat kali ini berfokus pada pemahaman dan implementasi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dalam praktik industri asuransi dan keuangan.

Sesi pertama dibawakan oleh Ronny Tanzil, Kepala Divisi Aktuaria di Askrindo Insurance, sekaligus alumnus Magister Aktuaria ITB angkatan 2012. Dalam paparannya, Ronny menjelaskan perbedaan pengakuan pendapatan dalam PSAK 104 dan PSAK 117 yang menjadi sorotan utama dalam transisi regulasi akuntansi asuransi.

“Misalkan kita terima premi sebesar 800 untuk produk asuransi 4 tahun. Kalau di PSAK 104, perusahaan akan mengakui pendapatan dari preminya sebesar 800. Sedangkan kalau di PSAK 117, hanya 200 yang diakui per tahun sebagai pendapatan jasa asuransi,” jelasnya.

Beliau menambahkan bahwa secara konsep, present value dari profit yang diterima seharusnya sama antara PSAK 104 dan PSAK 117. Namun, metode perhitungan dan pengakuan pendapatan menjadi hal yang membedakan.

“Jika cadangan naik, berarti liabilitas perusahaan naik, jadi beban. Kalau cadangan menurun, liabilitasnya menurun, itu bisa menjadi profit bagi perusahaan asuransi,” tambahnya, menjelaskan dampak perubahan cadangan terhadap laporan keuangan perusahaan asuransi.

Suasana kelas AK3291 Lokakarya: Aplikasi Ilmu Aktuaria di Industri, Selasa (16/4/2025).
Sesi kedua dilanjutkan oleh Putu Iota Laseria, Kepala Departemen Asset and Liability Management di Indonesia Financial Group, sekaligus alumnus Sarjana Matematika ITB angkatan 2009. Beliau membagikan pandangannya tentang pentingnya kepercayaan diri, kemampuan komunikasi, dan pemahaman detail teknis bagi lulusan aktuaria yang ingin terjun ke industri.

“Teman-teman tuh harus tahu kelebihannya dibanding lulusan lain. There are many people yang bicara besar, tetapi tidak tahu detailnya. Kalau kalian jago di detail, temen-temen harus tambal dengan speak louder juga,” ujarnya.

Beliau juga menekankan pentingnya keberanian untuk tampil dan berkontribusi, meskipun belum sepenuhnya yakin.

Beberapa mahasiswa diajak untuk me-review materi yang telah disampaikan.
“Tidak usah ragu dengan diri sendiri kalau ditunjuk, just show up. If you are scared, semua juga scared. Yang penting, just show up bahwa kamu bisa kontribusi,” tambahnya.

Kuliah ini memberikan pemahaman yang mendalam bagi mahasiswa mengenai tantangan aktuaris dalam menerjemahkan pasal-pasal akuntansi ke dalam praktik industri, serta membekali mereka dengan mindset yang relevan untuk menghadapi dinamika dunia profesional.

Reporter: Indra Putra Lohanata (Mahasiswa Aktuaria, 2021)