Ƶ 2025: Orasi Ilmiah Dr. Mika Rizki Kupas Kehidupan Purba di Luar Dinosaurus
Oleh --- -
Editor Anggun Nindita

BANDUNG, itb.ac.id - Institut Teknologi Bandung (ITB) menggelar Sidang Terbuka Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Semester I Tahun Akademik (TA) 2025/2026, pada Kamis (14/8/2025) di Sasana Budaya Ganesa (Sabuga), ITB.
Tahun ini, PMB dibagi menjadi dua sesi, yakni sesi pagi dan sesi siang. Sesi pagi diikuti oleh mahasiswa baru dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan (FTTM), Fakultas Teknologi Industri (FTI), Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM), serta Sekolah Farmasi (SF).
Salah satu sorotan utama pada sesi pagi adalah orasi ilmiah dari Dr. Mika Rizki Puspaningrum, S.Si., M.T., Ph.D., dosen Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian (FITB) ITB.
Mengusung tema “Beyond Dinosaur: Digging the Past, Preparing for the Future”, Dr. Mika mengajak para mahasiswa baru untuk memahami bahwa kehidupan purba bukan hanya soal dinosaurus. “Dinosaurus hanyalah satu musim dalam sejarah panjang kehidupan di bumi,” ujarnya.
Ia menegaskan, meskipun belum ada temuan dinosaurus di Indonesia, kekayaan fosil di tanah air menyimpan kisah penting tentang evolusi, migrasi, hingga kepunahan berbagai spesies purba.
Melalui pengalamannya meneliti di berbagai situs paleontologi, mulai dari Flores, Sulawesi, Sumatera, hingga Jawa, Dr. Mika menunjukkan bagaimana fosil menjadi “potongan puzzle” yang dirangkai dengan bantuan ilmu pengetahuan.
"Prosesnya meliputi pencarian formasi geologi yang tepat, ekskavasi di lapangan, analisis morfologi dengan teknologi seperti CT scan dan fotogrametri, penanggalan absolut dan relatif, hingga rekonstruksi lingkungan purba melalui kajian isotop dan paleogeografi," tuturnya.
Menurutnya, mempelajari masa lalu memberi pemahaman berharga tentang perubahan bumi dan kehidupan di atasnya. “Kepunahan adalah hal yang tak terhindarkan. Yang bisa kita lakukan adalah belajar beradaptasi, bertahan, berinovasi, dan membangun masa depan yang berkelanjutan," ungkapnya.
Menutup orasinya, memberi motivasi kepada mahasiswa baru untuk menjadi generasi penerus yang akan menulis bab-bab baru sejarah kehidupan. “Kalian adalah generasi yang akan menorehkan jejaknya sendiri. Gunakan pengetahuan bukan untuk hidup di masa lalu, tetapi untuk membangun masa depan yang lebih bijak,” pungkasnya.