Rektor ITB Tekankan Peran Universitas sebagai Simpul Inovasi dan Penggerak Kolaborasi dalam Forum AUN

Oleh Anggun Nindita

Editor Anggun Nindita

BANDUNG, itb.ac.id - Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB), Prof. Dr. Ir. Tatacipta Dirgantara, M.T., menjadi salah satu pembicara dalam The 16th ASEAN University Network (AUN) Rectors’ Meeting dan 40th AUN Board of Trustees Meeting yang digelar di Filipina pada 24–25 Juli 2025.

Dalam pidatonya, Prof. Tata menyoroti pentingnya transformasi perguruan tinggi dalam menghadapi tantangan global. Menurutnya, universitas kini tak lagi sekadar tempat belajar satu arah, melainkan harus menjadi simpul inovasi global dan penggerak kolaborasi lintas disiplin.

"Mahasiswa perlu dibekali kemampuan belajar sepanjang hayat, berpikir kritis, dan memiliki etika serta keterampilan kolaboratif, termasuk dalam memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (AI) secara bertanggung jawab," ucapnya.

ITB, lanjutnya, telah mulai bertransformasi menjadi universitas generasi keempat yang mengintegrasikan pendidikan, riset, pengabdian masyarakat, kewirausahaan, dan inovasi multidisipliner. ITB juga membuka batas antar program studi dan jenjang pendidikan agar lebih fleksibel dan kolaboratif.

Selain itu, beliau mengangkat isu brain drain dan pentingnya brain recirculation di kawasan ASEAN. Prof. Tata mendorong adanya skema yang memungkinkan talenta yang berada di luar negeri tetap dapat berkontribusi, melalui jalur kembali yang fleksibel dan kolaborasi berbasis jaringan.

Sebagai contoh kontribusi konkret, ITB telah mengembangkan katalis bahan bakar ramah lingkungan seperti green diesel dan bio-octane, serta aplikasi daring untuk memfasilitasi pengabdian masyarakat jarak jauh ke berbagai desa di Indonesia.

Sebagai informasi, ASEAN University Network (AUN) merupakan jaringan 30 universitas terkemuka dari negara-negara ASEAN yang dibentuk pada 1995 untuk memperkuat solidaritas, kualitas pendidikan, serta mobilitas akademik di kawasan. AUN fokus pada kolaborasi akademik lintas batas, penjaminan mutu, dan inovasi bersama, serta telah menjadi wadah strategis dalam membangun identitas pendidikan tinggi ASEAN di tingkat regional dan global.

"Berbagai tantangan global seperti perubahan iklim, disrupsi teknologi, dan ketimpangan sosial hanya dapat diatasi melalui kolaborasi lintas sektor, disiplin, dan negara," ujarnya.

Beliau berharap kolaborasi antar universitas anggota AUN dapat terus diperkuat demi pertukaran pengetahuan dan inovasi berkelanjutan di kawasan.

#rektor #tatacipta dirgantara #aun #itb berdampak #kampus berdampak #itb4impac #diktisaintek berdampak