Kuliah Tamu Teknik Pangan ITB Bahas Masa Depan Industri Pangan Fungsional
Oleh Ahza Asadel Hananda Putra - Mahasiswa Teknik Pangan, 2021
Editor Anggun Nindita
JATINANGOR, itb.ac.id - Program Studi Teknik Pangan Institut Teknologi Bandung (ITB) mengadakan kuliah tamu untuk mata kuliah Teknologi Produksi Bahan Pangan Fungsional, dengan tajuk “Pangan Fungsional Sebagai Produk Masa Depan : Strategi Inovatif dan Targeting Konsumen”, pada Senin (21/4/2025) di ITB Kampus Jatinangor. Acara ini mengundang Area Marketing Jr. Executive PT Nutrifood Indonesia, I Dewa Ayu Putu Cynthia Paramita, sebagai narasumber.
Cynthia menekankan bahwa keberhasilan bisnis di industri pangan memerlukan pemahaman menyeluruh terhadap kebutuhan konsumen, kesiapan inovasi produk, dan kejelasan nilai inti perusahaan. Dia mengungkapkan bahwa konsumen Indonesia masih memiliki konsumsi serat yang rendah, meskipun kesadaran akan makanan sehat mulai meningkat.
"Di sisi lain, masyarakat tetap menyukai makanan yang tinggi gula, garam, dan lemak, seperti gorengan. Tantangan utama bagi perusahaan seperti Nutrifood adalah bagaimana menciptakan alternatif yang lebih sehat namun tetap diterima dari segi rasa dan Harga," ujarnya.
Dia pun membahas tren pangan masa depan yang tidak hanya menekankan pada kandungan nutrisi tinggi, tetapi juga rendah GGL (gula, garam, lemak). Produk-produk seperti ini harus melalui proses bisnis yang kompleks, mulai dari riset di research center, pengembangan formula di R&D, hingga strategi pemasaran yang menjangkau konsumen secara luas.
Cynthia menjelaskan pula bahwa strategi pemasaran terbagi menjadi dua pendekatan utama: ATL (Above The Line), yang fokus pada peningkatan kesadaran merek melalui media besar, dan BTL (Below The Line), yang berfokus pada pendekatan langsung kepada konsumen guna mendorong konversi penjualan.
Kuliah tamu ini memberikan wawasan yang mendalam bagi mahasiswa mengenai pentingnya kolaborasi antar divisi dalam industri pangan, serta tantangan dalam menghadirkan produk yang tidak hanya sehat, tetapi juga relevan dan diminati pasar. Mahasiswa diajak untuk berpikir tidak hanya sebagai teknolog pangan, tetapi juga sebagai inovator yang mampu menjembatani ilmu dengan kebutuhan konsumen dan strategi bisnis yang berkelanjutan.
Reporter: Ahza Asadel Hananda Putra (Teknik Pangan, 2021)
