Kisah Captain John Martono Menyulap Dinding Jalan Lodaya: Dari Vandalisme Menjadi Warna-warni Penuh Makna
Oleh Indira Akmalia Hendri - Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota, 2021
Editor M. Naufal Hafizh, S.S.

BANDUNG, itb.ac.id - Tembok sepanjang 100 meter di Jalan Lodaya, Kota Bandung, yang sebelumnya dipenuhi dengan vandalisme, kini telah berubah menjadi mural penuh warna yang memukau. Mural ini merupakan karya seniman John Martono, yang juga merupakan dosen di FSRD ITB. Captain John—sapaan akrabnya—menghabiskan waktu 12 hari untuk menggambarkan berbagai cabang olahraga, seperti sepak bola, bulu tangkis, dan bersepeda. Mural yang memiliki tinggi 3 meter ini diresmikan oleh Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, pada Selasa (29/4/2025).
Mural yang memiliki tinggi 3 meter ini kini menjadi ikon baru kawasan Bandung Selatan. Selain mural yang penuh warna, trotoar di Jalan Lodaya ini telah didesain ramah bagi pejalan kaki dan penyandang disabilitas, serta menyediakan tempat parkir sepeda, yang semakin mendukung kenyamanan dan aksesibilitas bagi semua kalangan.
Proyek mural ini bukan sekadar upaya mempercantik wajah kota, tetapi juga bagian dari upaya memperkuat identitas budaya Bandung melalui seni. Bagi John Martono, mural ini adalah bagian dari komitmennya untuk menghidupkan kembali ruang-ruang publik yang sebelumnya terabaikan.
“Mural ini bukan hanya sekadar hiasan, tapi juga sebuah cara untuk menampilkan semangat dan identitas kota melalui seni,” ujarnya.
Captain John menekankan pentingnya menjaga karya seni di ruang publik agar tetap terjaga dan dihargai. Beliau berharap mural ini bisa menginspirasi warga Kota Bandung untuk lebih menghargai ruang publik, bukan hanya sebagai tempat berlalu-lalang, tapi sebagai bagian dari identitas dan kebudayaan kota.
"Saya harap kita bisa menjaga bersama-sama, tidak hanya untuk mural ini, tapi juga untuk semua karya seni yang ada di kota kita. Jangan biarkan vandalisme merusak, mari kita rawat dan nikmati bersama," ujarnya.
Dengan adanya mural ini, diharapkan dapat memberi dampak positif tidak hanya bagi kawasan Jalan Lodaya, tetapi juga bagi citra kota Bandung secara keseluruhan, memperlihatkan bahwa seni bisa menjadi alat untuk mempercantik dan menghidupkan kembali ruang publik, serta menginspirasi generasi muda untuk terus berkarya dengan cara yang positif.
Reporter: Indira Akmalia Hendri (Perencanaan Wilayah dan Kota, 2021)