Pemprov Jabar dan ITB Kerja Sama Terkait Pendidikan Berbasis Ekologi, Penanganan Bencana, dan Pemenuhan Infrastruktur Dasar

Oleh M. Naufal Hafizh, S.S.

Editor M. Naufal Hafizh, S.S.

Dari kiri: Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dan Wakil Rektor Bidang Keuangan, Perencanaan, dan Pengembangan (WRURK) ITB Prof. Ir. Agus Jatnika Effendi, Ph.D. setelah menandatangani kesepakatan bersama dan perjanjian kerja sama antara Pemdaprov Jabar dan ITB, di Aula Barat, Gedung Sate, Kamis (15/5/2025). 
BANDUNG, itb.ac.id – Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat (Pemdaprov Jabar) bekerja sama terkait pendidikan berbasis ekologi, penanganan bencana, dan pemenuhan infrastruktur dasar di Jabar melalui penandatanganan kesepakatan bersama dan perjanjian kerja sama antara keduanya di Aula Barat, Gedung Sate, Kamis (15/5/2025).

Kerja sama ini sebagai wujud dari visi Rektor ITB, Prof. Dr. Ir. Tatacipta Dirgantara, M.T., untuk menjadikan ITB sebagai 4th Generation University, yakni perguruan tinggi kelas dunia yang unggul dan mandiri sebagai pelopor perubahan untuk pembangunan bangsa berkelanjutan melalui integrasi pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat serta kewirausahaan dan inovasi multidisiplin, untuk menghasilkan karya dan solusi holistik yang memadukan aspek humaniora, seni, sains, teknologi dan bisnis.

Wakil Rektor Bidang Komunikasi, Kemitraan, Kealumnian, dan Administrasi (WRKMAA) ITB Dr. A. Rikrik Kusmara, S.Sn., M.Sn. (batik biru), menandatangani kerja sama antara Pemdaprov Jabar dan ITB, di Aula Barat, Gedung Sate, Kamis (15/5/2025). 
Wakil Rektor Bidang Komunikasi, Kemitraan, Kealumnian, dan Administrasi (WRKMAA) Dr. A. Rikrik Kusmara, S.Sn., M.Sn. mengatakan, ITB harus berdampak, terutama di lingkungan terdekat kampus.

“Pak Gubernur menyambut baik harapan Pak Rektor untuk bekerja sama sehingga menjadikan ITB salah satu konsultan pada bidang-bidang ilmu yang dimiliki. Diharapkan ITB menjadi tempat bertanya bagi stakeholder Jawa Barat dalam membangun lingkungan Jawa Barat yang lebih baik,” ujar Dr. Rikrik.

Pihak ITB akan menjadi konsultan bagi pembangunan desa, seperti membuat desain tata ruang, mengatur ruang terbuka hijau, dan memperbaiki sistem sanitasi di desa-desa Jawa Barat.

Beliau mengatakan, dalam implementasinya, ITB akan menerapkan multidisiplin ilmu seperti ahli dari Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan (SAPPK) dan Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) yang diharapkan dapat menjadikan arsitektur budaya berdampak bagi pariwisata.

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengatakan, pentingnya perubahan fundamental dalam pola pembangunan di Jawa Barat yang berbasis nilai lokal, budaya, dan berkelanjutan.

Dedi Mulyadi dalam sambutannya mengajak ITB untuk memberikan kontribusi bagi tata ruang, tata bangunan, pengelolaan lingkungan hidup dan persampahan, serta pengelolaan teknologi tepat guna bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang pertanian, peternakan, perikanan, dan di bidang sains lainnya di desa-desa di Jawa Barat. Dengan begitu, desa dapat tumbuh menjadi simbol-simbol peradaban, mendorong pertumbuhan ekonomi, serta menekan angka kemiskinan.

Sinergi antara ITB dan pemerintah ini diharapkan mampu menghadirkan solusi inovatif dan berdampak bagi masyarakat.

#itb berdampak #kerja sama #pemdaprov jabar #pemprov jabar