ITB Bersiap Sambut Awal Semester 2025/2026, Menata Fondasi, Membangun Kolaborasi Menjadi Kampus yang Menginspirasi
Oleh --- -
Editor Anggun Nindita

BANDUNG, itb.ac.id – Institut Teknologi Bandung (ITB) menggelar Temu Awal Semester sebagai momentum menyambut Semester I Tahun Akademik 2025/2026, pada Rabu (27/8/2025) di Aula Barat, ITB Kampus Ganesha.
Dalam kegiatan ini, Rektor ITB beserta jajaran Wakil Rektor memaparkan arah kebijakan, capaian, serta rencana strategis institusi dihadapan sekitar 1.000 civitas akademika yang hadir, yang terdiri atas dosen dan tenaga kependidikan.
Rektor ITB, Prof. Dr. Ir. Tatacipta Dirgantara, M.T., menyatakan target institusi untuk menembus peringkat 150 universitas dunia. Strategi yang ditempuh antara lain peningkatan jumlah mahasiswa pascasarjana, penguatan ekosistem riset dan inovasi, internasionalisasi, serta mobilisasi jejaring alumni dan mitra industri.
“ITB berkomitmen menjadi universitas generasi keempat yang unggul dan berdampak. Untuk itu, kita harus berani keluar dari middle ranking trap dan mendorong riset serta inovasi yang benar-benar memiliki nilai tambah bagi bangsa dan dunia,” ujar Rektor ITB.
Sejalan dengan visi tersebut, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Prof. Dr. Irwan Meilano, S.T., M.Sc., menekankan pentingnya integrasi pendidikan dari jenjang sarjana hingga doktor. Ia menambahkan bahwa ITB berkomitmen memperkuat karakter lulusan yang adaptif dan berwawasan global. “Kami ingin mahasiswa ITB tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga berjiwa pelopor, memiliki kepekaan sosial, serta terbuka pada kolaborasi internasional,” tuturnya.
Dukungan sumber daya pun menjadi aspek krusial. Wakil Rektor Bidang Sumber Daya, Prof. Dr. Dea Indriani Astuti, S.Si., menyampaikan bahwa peningkatan kesejahteraan dosen dan tenaga kependidikan berjalan seiring dengan penguatan fasilitas kampus yang lebih modern.
Sementara itu, dalam hal tata kelola dan pengembangan kampus, Wakil Rektor Bidang Keuangan, Perencanaan, dan Pengembangan, Prof. Ir. Agus Jatnika Effendi, Ph.D., menjelaskan strategi multikampus ITB. Menurutnya, setiap kampus diarahkan untuk memiliki kekhasan dan fungsi strategis masing-masing. “Kampus Ganesha akan menjadi hub bagi seluruh kampus ITB, Jatinangor dikembangkan sebagai high tech & eco-campus, Cirebon diarahkan sebagai sustainable campus, dan Jakarta sebagai down town campus untuk mendekatkan ITB dengan pusat pemerintahan dan industri,” jelasnya.
Penguatan riset dan inovasi juga menjadi sorotan. Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi, Prof. Ir. Lavi Rizki Zuhal, Ph.D., menyampaikan bahwa ITB menargetkan peningkatan publikasi bereputasi internasional, paten, dan ekosistem kewirausahaan berbasis teknologi. “Kami ingin menjadikan ITB sebagai pusat riset multidisiplin yang mampu menghasilkan deep tech start-up serta inovasi yang relevan dengan kebutuhan industri dan masyarakat,” tegasnya.
Dari sisi kemitraan, alumni, dan branding global, Wakil Rektor Bidang Komunikasi, Kemitraan, Kealumnian, dan Administrasi, Dr. Andryanto Rikrik Kusmara, S.Sn., M.Sn., menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dan peningkatan reputasi.
“Alumni adalah kekuatan besar ITB. Melalui inisiatif seperti Ruang Kreasi Alumni dan pembangunan Museum ITB, kami ingin menghadirkan ruang bersama untuk memperkuat jejaring dan membangun reputasi ITB di tingkat internasional,” katanya.
Acara Temu Awal Semester ini meneguhkan arah ITB menuju 2030 dengan visi menjadi universitas kelas dunia yang berdampak bagi masyarakat. Rektor ITB menutup dengan pesan, “Selamat menjalani Semester I Tahun Akademik 2025/2026. Mari kita bersama-sama membawa ITB melangkah lebih maju demi bangsa dan dunia.”