Orasi Ilmiah Prof. Melia Gunawan: Inovasi Katalis Merah-Putih, Kunci Kedaulatan Industri Nasional

Oleh Ahza Asadel Hananda Putra - Mahasiswa Teknik Pangan, 2021

Editor M. Naufal Hafizh, S.S.

Prof. Dr. Ir. Melia Laniwati Gunawan, M.S. dari FTI ITB menyampaikan orasi berjudul "Inovasi Katalis 'Merah-Putih': Sinergi Ilmu dan Industri untuk Masa Depan Bangsa", di Aula Barat ITB, Sabtu (23/8/2025).
BANDUNG, itb.ac.id — Prof. Dr. Ir. Melia Laniwati Gunawan, M.S. dari Fakultas Teknologi Industri (FTI), ITB, menyampaikan orasi ilmiah berjudul "Inovasi Katalis 'Merah-Putih': Sinergi Ilmu dan Industri untuk Masa Depan Bangsa", yang membahas perjalanan panjang pengembangan teknologi katalis nasional sebagai fondasi untuk mencapai kemandirian dan daya saing industri kimia Indonesia, di Aula Barat, ITB Kampus Ganesha, Sabtu (23/8/2025).

Beliau merupakan akademisi yang mendedikasikan hidupnya pada pengembangan ilmu pengetahuan di almamaternya. Beliau menempuh seluruh jenjang pendidikannya di ITB, mulai dari Sarjana (S1) Teknologi Kimia (lulus 1984), Magister (S2) Teknik Kimia (lulus 1989), Doktor (S3) Teknik Kimia (lulus 2002), hingga Program Profesi Insinyur (lulus 2019).

Prof. Melia menyoroti peran strategis Teknik Reaksi Kimia dan Katalisis (TRKK) dalam industri modern. Menurutnya, lebih dari 90% proses konversi di industri kimia global melibatkan katalis. Namun, Indonesia selama ini masih sangat bergantung pada produk katalis impor, yang menghambat fleksibilitas dan kemandirian industri nasional.

“Reaksi kimia adalah ‘nyawa’ dari transformasi industri, sementara reaktor adalah ‘jantung’ sistem produksi. Di tengah proses itu, katalis berperan sebagai ‘mak comblang’ atau biro jodoh yang mempertemukan reaktan untuk menghasilkan produk secara lebih efisien, hemat energi, dan ekonomis,” ujarnya.

Prof. Melia dan tim peneliti di Pusat Rekayasa Katalisis ITB menginisiasi pengembangan Katalis Merah-Putih. Inisiatif ini merupakan upaya strategis menciptakan katalis hasil karya anak bangsa yang mampu menjawab kebutuhan spesifik industri dalam negeri. Pengembangan dilakukan secara sistematis, mulai dari skala laboratorium, dilanjutkan ke skala pilot, hingga berhasil diproduksi secara komersial.


Beberapa inovasi Katalis Merah-Putih yang telah berhasil dikembangkan dan digunakan oleh industri, antara lain:

1. PITN (Pertamina-ITB Treating Nafta) dan PITD (Pertamina-ITB Treating Diesel), katalis untuk pemurnian fraksi minyak bumi di kilang;

2. PIDO (Pertamina-ITB Hidrodeoksigenasi), katalis kunci dalam produksi bahan bakar nabati seperti green diesel dan green avtur dari minyak sawit;

3. Katalis untuk industri oleokimia yang mengubah ester lemak menjadi alkohol lemak.

Puncak dari perjalanan inovasi ini adalah berdirinya pabrik katalis nasional pertama, PT Katalis Sinergi Indonesia (PT KSI), di Cikampek, Jawa Barat. Pabrik ini merupakan hasil sinergi antara akademisi (ITB), BUMN, dan industri, yang membuktikan bahwa teknologi karya anak bangsa mampu bersaing dan memenuhi kebutuhan industri skala besar.

Di luar kesibukannya sebagai seorang ilmuwan, Prof. Melia memiliki beragam hobi seperti menjahit, menyanyi, dan mengunjungi pabrik. Dedikasinya yang luar biasa dalam bidang sains dan teknologi telah diakui melalui berbagai penghargaan, di antaranya Satyalancana Karya Satya XXX tahun dari Presiden RI (2018) dan WIPO Medal for Inventors dari World Intellectual Property Organization pada tahun 2022.

“Kini saatnya Indonesia berdaulat dalam teknologi katalis. Inilah waktunya mengukuhkan peran ilmu pengetahuan sebagai penggerak kemandirian dan kemajuan industri bangsa,” tutur Prof. Melia.

#orasi ilmiah #melia laniwati gunawan #fti itb