Kisah Inspiratif Raden Ayesha Fadhilatunnisa Suriamihardja, Wisudawan Termuda ITB Raih Double Degree di Usia Belia

Oleh Yohana Aprilianna - Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota, 2021

Editor Anggun Nindita

BANDUNG, itb.ac.id - Mahasiswa Program Studi Manajemen Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung (SBM ITB), Raden Ayesha Fadhilatunnisa Suriamihardja, namanya mencuri perhatian pada saat Wisuda Kedua Tahun Akademik 2024/2025 yang berlangsung pada Jumat-Sabtu (25-26/4/2025) di Sasana Budaya Ganesa (Sabuga). Dia menjadi salah satu wisudawan termuda tingkat sarjana di usia 20 tahun 3 bulan.

Langkah Akselaratif Sejak Dini
Perjalanan akademik Ayesha memang tidak seperti anak muda pada umumnya. Dia telah memulai langkahnya lebih dini sejak jenjang Sekolah Dasar (SD), dengan mengikuti program akselarasi. Hal ini yang akhirnya membuat dia melaju lebih awal dari teman-teman seusianya dan dapat menuntaskan studi S1 dalam waktu yang lebih singkat.

“Enaknya lulus cepat itu jadi punya waktu untuk eksplorasi passion aku itu di mana. Jadi, tidak kejar-kejaran juga sama usia orang tua. Setelah lulus, bisa coba banyak magang,” ungkap Ayesha.

Meskipun usianya lebih muda, Ayesha tidak mengalami kesulitan dalam bersosialisasi di lingkungan perkuliahan. Ia mengaku mendapat dukungan penuh dari keluarga, dosen, maupun rekan-rekan mahasiswa.

Belajar Mandiri di Negeri Kincir Angin

Namun ternyata, tantangan terbesarnya bukan berasal dari lingkungan perkuliahan, melainkan dari jarak. Lebih tepatnya saat dia menjalani program double degree di University of Groningen, Belanda, selama 1,5 tahun.

“Waktu itu rasanya berat karena harus jauh dari orang tua dalam waktu yang lama. Tapi dari situ juga saya belajar banyak hal baru,” ujarnya.

Dari pengalaman tersebut, Ayesha tidak hanya memperkaya pengetahuan akademiknya, tapi juga semakin belajar mandiri, beradaptasi, dan membuka pengalaman serta wawasannya yang lebih luas mengenai dunia.

Memilih Isu Kesetaraan Gender untuk Penelitiannya
Sebagai syarat kelulusan, Ayesha mengangkat isu kesetaraan gender dalam penelitiannya. Ia membandingkan kebijakan negara-negara berkembang di kawasan ASIA untuk memperoleh sudut pandang yang lebih luas dan kontekstual.

Secara akademik, Ayesha berhasil meraih gelar ganda (double degree) dari ITB dan University of Groningen, Belanda. Ia mengungkapkan keinginannya untuk melanjutkan studi ke jenjang Magister di masa depan. Namun, untuk saat ini, Ayesha ingin terlebih dahulu mengejar berbagai pengalaman magang yang sempat tertunda karena padatnya jadwal kuliah selama program double degree.

“Semangat saja, karena kalau ada keinginan atau motivasi, pasti bisa selesai. Kalau merasa kesusahan, percaya sama diri sendiri,” tutupnya.

Lulus di usia muda bukan tujuan akhir bagi Ayesha, melainkan awal dari perjalanan panjang dalam mencari jati diri, membangun mimpi, dan memberi dampak positif bagi lingkungan sekitarnya.

Reporter : Yohana Aprilianna (Perencanaan Wilayah dan Kota, 2021)

#wisuda #wisudawan #wisudawan termuda itb #sbm #itb berdampak #kampus berdampak #itb4impac #diktisaintek berdampak