Menggapai Mimpi ke Negeri Ginseng: Kisah Lukman Ali, Mahasiswa ITB Penerima Hyundai CMK Global Scholarship ke Korea University
Oleh Indira Akmalia Hendri - Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota, 2021
Editor Anggun Nindita

BANDUNG, itb.ac.id - Mahasiswa Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung (FTMD ITB) angkatan 2020, Lukman Ali, terpilih sebagai salah satu penerima Hyundai CMK Global Scholarship yang mewakili Indonesia. Melalui program beasiswa ini, ia berkesempatan menempuh studi selama satu tahun di Korea University, Seoul, Korea Selatan.
Selama berkuliah di Korea University, Lukman memiliki keleluasaan untuk mengambil mata kuliah dari berbagai disiplin ilmu. Ia memanfaatkan kesempatan ini dengan mempelajari Bahasa Korea, teknik mesin, energi, industri, bahkan mata kuliah dari fakultas bisnis, untuk memperluas cakrawala pengetahuannya.
Menurutnya, selain memperluas wawasan akademik, pengalaman belajar di Korea University juga memberikan kesan tersendiri bagi Lukman. Ia merasakan atmosfer akademik yang cukup mirip dengan ITB, mulai dari lingkungan mahasiswa yang ambisius hingga pentingnya kehadiran dalam kelas.
Meski begitu, Lukman mengakui adanya tantangan tersendiri, terutama dalam memilih mata kuliah berbahasa Inggris di tingkat sarjana.
"Pilihan mata kuliah yang full English cukup terbatas, kecuali kalau ambil dari Business School," ujarnya.
Namun, keterbatasan itu tak mengurangi semangat belajarnya, ditambah dengan dukungan fasilitas kampus yang lengkap dan nyaman.
“Fasilitas yang disediakan oleh kampus sangat-sangat memuaskan, mulao dari laboratorium hingga ruang kelas, semua didesain mendukung produktivitas mahasiswa,” tambahnya.
Di luar kegiatan akademik, kehidupan sehari-hari di Seoul juga membawa pengalaman baru bagi Lukman. Ia mengaku tidak terlalu mengalami culture shock, tetapi tetap merasakan perbedaan ritme kehidupan yang jauh lebih cepat dibandingkan di Indonesia.
“Budaya serba cepat sangat terasa, apalagi kalau lagi di stasiun kereta. Semua orang jalan cepat banget, bahkan yang sudah lanjut usia pun kadang ikut lari,” katanya.
Di tengah padatnya jadwal program pertukaran, Lukman tetap disiplin menjalani bimbingan tugas akhir secara daring dengan dosen pembimbingnya di ITB, mengingat statusnya sebagai mahasiswa tingkat akhir. Di luar urusan akademik, ia menyempatkan diri untuk menjelajahi keindahan Korea Selatan dan menciptakan kenangan indah selama berada di sana.
“Salah satu pengalaman yang paling berkesan yaitu saat menyaksikan salju pertama di musim dingin, bersama dengan seluruh mahasiswa, termasuk warga lokal, kami memadati Main Plaza untuk bermain salju dan membuat snowman bersama," ungkapnya.
Ketertarikannya pada program pertukaran ini sangat kuat, terutama karena adanya beasiswa Hyundai CMK Global Scholarship yang mendanai seluruh biayanya.
"Dari dulu memang pengen banget coba exchange. Kebetulan ada kesempatan exchange ke Korea. Yang jadi bahan pertimbangannya yaitu perkembangan manufakturnya lagi cukup pesat sesuai minat dan latar belakang saya," ujarnya.
Selain itu, durasi pertukaran yang cukup lama, yaitu satu tahun, memberinya banyak waktu untuk menikmati pengalaman baru serta memberinya gambaran tentang atmosfer akademik di Korea, yang bisa menjadi pertimbangan jika ia memutuskan untuk lanjut studi atau bekerja di sana.
Pesan Lukman untuk adik-adik mahasiswa yang ingin mengikuti program serupa adalah untuk tidak takut mengambil kesempatan meskipun ada risiko menambah semester.
“Setiap keputusan punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing, jadi jangan khawatir ketinggalan atau merasa tertinggal,” tuturnya.
Ia juga menekankan pentingnya untuk tidak membandingkan diri dengan orang lain, karena setiap orang memiliki jalannya sendiri.
Reporter: Indira Akmalia Hendri (Perencanaan Wilayah dan Kota, 2021)