PERSCALAS-TANGKARUANG: Pameran Desain Interior di Pasar Burung
Oleh Khalifah Hanif - Mahasiswa Desain Interior, 2023
Editor M. Naufal Hafizh, S.S.

BANDUNG, itb.ac.id – Tim BSO PERSCALAS dari Ikatan Mahasiswa Desain Interior ITB (IMDI ITB) menggelar pameran bertajuk "Tangkaruang", di kawasan Pasar Burung Sukahaji, Kota Bandung. Kegiatan puncak yang diselenggarakan pada Jumat (16/5/2025) ini menjadi bagian akhir dari rangkaian program pengabdian masyarakat yang telah dijalankan sejak Oktober 2024 dan mendapat sambutan hangat dari para pedagang, pengunjung pasar, dan masyarakat umum.
Tangkaruang adalah proyek kolaboratif sebagai bentuk respons terhadap menurunnya aktivitas interaksi dan stigma negatif yang melekat pada pasar usai pandemi Covid-19. Dengan mengusung konsep reaktivasi ruang interaksi, Tangkaruang tidak hanya menata ulang ruang secara visual, tetapi juga menumbuhkan kembali relasi sosial yang sempat renggang antara pedagang, pengunjung, dan lingkungan sekitar.
Kegiatan ini mencakup enam mata acara:
1. Tampak Lapak: Desain kios ideal yang memaksimalkan ruang terbatas agar lebih rapi dan efisien;
2. Tapak Muka: Fasilitas duduk di area depan kantor unit pasar untuk mendukung ruang interaksi antara pedagang dan pembeli;
3. Kotak Sarang: Instalasi media sangkar burung berbahan limbah lastik sebagai ikon dan landmark pasar burung;
4. Tiiingaliii: Pembuatan mural dengan tema edukatif, seperti one health, identitas pasar, dan kesadaran lingkungan di area lorong pasar;
5. Sasatoan: Lorong sepanjang 30 meter disulap menjadi mini zoo sebagai wahana interaktif untuk anak-anak dan pengunjung;
6. Tangkar Temu: Acara puncak berupa pameran yang memperlihatkan wajah baru Pasar Sukahaji dengan melibatkan warga sekitar.
Tidak seperti pameran pada umumnya yang digelar di galeri atau ruang steril, tim BSO PERSCALAS justru menyisipkan karya desain ke dalam konteks nyata ruang pasar. Instalasi visual, elemen grafis, dan intervensi spasial ringan dihadirkan menyatu dengan aktivitas jual beli yang tetap berlangsung seperti biasa. Hal ini menciptakan pengalaman yang unik, pengunjung tidak hanya “melihat” pameran, tetapi juga “mengalami” langsung ruang yang sedang ditata ulang.
Dalam wawancara yang dilakukan dengan Pak Ikhsan Sederajat, Kepala Pasar Unit Sukahaji Kota Bandung, disebutkan bahwa respons terhadap program Tangkaruang sangat positif. “Ketika Mural dan Reaktivasi lahan-lahan yang tadinya tidak bermanfaat, selama kita lihat pengerjaannya ternyata respons dari pedagangnya juga bagus, malahan kalau bisa ditambah lagi. Hal yang paling terasa nih, yang lagi kita dudukin. Asalnya kan parkiran motor, terus ada ide teman-teman buat bangku. Nah, dari kemarin terpakai tuh, buat pedagang, atau yang makan,” ujarnya. Beliau menambahkan bahwa antusiasme masyarakat sangat tinggi, bahkan banyak yang kini sengaja datang untuk berfoto karena suasana pasar yang lebih baik dan menarik.
Program Tangkaruang membuktikan bahwa desain interior bukan hanya soal estetika ruang, tetapi juga bisa menjadi medium perubahan sosial. PERSCALAS berhasil membuka percakapan baru tentang bagaimana ruang publik khususnya pasar tradisional ternyata dapat dihidupkan kembali lewat pendekatan desain yang kontekstual, inklusif, dan partisipatif.
Melalui Tangkaruang, BSO PERSCALAS tidak hanya menghadirkan sentuhan estetika baru, tetapi juga menghidupkan kembali rasa kebersamaan di ruang yang selama ini terabaikan. Sejalan dengan tagline kegiatan ini, “Ngabangun Ruang, Nyiptakeun Rasa”, kehadiran desain yang kontekstual diharapkan dapat membuka peluang baru bagi pasar tradisional untuk menjadi ruang publik yang ramah, bermakna, dan mampu membangun rasa memiliki dari masyarakat sekitar.
Setelah pameran ini berakhir, pertanyaan penting yang tersisa adalah bagaimana menjaga denyut baru yang telah dibangun di Pasar Sukahaji? Pada akhirnya, Tangkaruang bukan hanya soal pameran sementara, tetapi tentang menyemai harapan di ruang-ruang yang nyaris dilupakan.
Reporter: Khalifah Hanif (Desain Interior, 2023)