Inovasi Mahasiswa Elektro ITB, Kembangkan Alat Pengatur CO2 dan Cahaya untuk Optimalkan Pertumbuhan Tanaman

Oleh Yohana Aprilianna - Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota, 2021

Editor M. Naufal Hafizh, S.S.

Tiga mahasiswa Teknik Elektro, STEI ITB (kanan) berfoto dengan produk yang dikembangkannya SGC (2025) dengan bimbingan Dr. Ir. Irman Idris, M.Sc. (Dok. Tim)

BANDUNG, itb.ac.id - Mahasiswa Teknik Elektro, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI) ITB, membuat produk bernama SGC (2025) yang digunakan untuk mengatur dan mengendalikan kadar CO2 dan spektrum cahaya yang dibutuhkan tumbuhan melalui setpoint yang diinputkan dari user. Produk tersebut dipamerkan pada Electrical Engineering Days 2025 (EEDays 2025) yang merupakan puncak bagi mahasiswa tingkat akhir sarjana Teknik Elektro mempresentasikan hasil tugas akhir secara terbuka, 23-26 Juni 2025 di Aula Timur, ITB Kampus Ganesha.

Mahasiswa yang membuat produk tersebut tergabung dalam Tim TA242501008 beranggotakan Kadhan Dalilurahman, Elisabeth Frenata Situmorang, dan Daven Darmawan Sendjaya. Mereka dibimbing oleh Dr. Ir. Irman Idris, M.Sc.

Pembuatan produk tersebut dilatarbelakangi dengan adanya masukan dari tim peneliti, terutama dari SITH ITB, dan beberapa klien bahwa pengontrolan pada chamber yang ada sekarang belum dapat menyimulasikan kondisi yang optimal untuk tanaman. Dalam hal ini, diperlukan pengontrolan spektrum cahaya untuk meneliti lebih lanjut efeknya terhadap pertumbuhan tanaman atau respons tanaman terhadap kondisi cahaya tertentu. Selain itu, penambahan kontrol CO2 diperlukan karena tanaman cabai memiliki daun yang kuning dan kurus dibanding yang ditanam di screenhouse.

Proses perencanaan produk dilakukan semenjak September 2024, yang dilanjutkan pembuatannya pada Maret 2025. Perencanaan didasarkan berdasarkan interview dari user (pihak SITH ITB) berkaitan dengan fitur-fitur apa saja yang ingin ditambahkan pada chamber. Setelah itu, dilakukan integrasi produk yang dibuat oleh masing-masing anggota kelompok sebagai finalisasi dari produk.

“Keunggulan produk adalah pengontrolan baru, yaitu kontrol spektrum cahaya yang dapat mengontrol, cahaya secara custom dalam lima rentang spektrum, yaitu UV-A, Blue, Deep Red, Far-Red, dan PAR,” ucap Daven.

Dari kiri: Daven Darmawan Sendjaya, Elisabeth Frenata Situmorang, dan Kadhan Dalilurahman. (Dok. Tim)

Elisabeth menjelaskan bahwa terdapat pengontrolan CO2 yang dapat memberikan suplai gas atau filter gas yang terkontrol sehingga menciptakan iklim yang diharapkan oleh tanaman. Semua sistem pengontrolan didukung oleh desain antarmuka aplikasi, baik pada onsite, website, dan mobile application yang lebih simpel dan mempermudah sistem pengontrolan untuk user.

“Perkuliahan ITB mendukung dari segi ilmu karena banyak sekali pihak yang dapat bekerja sama. Selain itu, terdapat mata kuliah di Elektro ITB yang berkaitan seperti mata kuliah Sistem Kendali, Sistem Mikroprosesor, Perencanaan Perangkat Lunak Jaringan, dan Optoelektronika untuk mempelajari LED,” ucap Kadhan.

Tim berharap dengan adanya produk ini, masyarakat dapat menanam tanaman yang diinginkan dalam kondisi iklim yang berbeda dengan karakteristik tanaman. Selain itu, tim berharap produk ini dapat memberikan manfaat bagi industri dalam meningkatkan produktivitas hasil pertanian dan mewujudkan pertumbuhan tanaman yang efisien.

#inovasi #karya mahasiswa #teknik elektro #itb berdampak