ITB Tuan Rumah 12th ASEAN+3 Heads of International Relations Meeting 2025, Dorong Kolaborasi dan Transformasi Pendidikan
Oleh Mely Anggrini - Mahasiswa Meteorologi, 2022
Editor Anggun Nindita
BANDUNG, itb.ac.id - Institut Teknologi Bandung (ITB), bekerja sama dengan ASEAN University Network (AUN), menjadi tuan rumah bagi perhelatan bergengsi 12th ASEAN+3 Heads of International Relations Meeting pada tahun 2025. Acara ini diselenggarakan pada Kamis-Jumat (8-9/5/2025) di Kampus ITB Ganesha dan Jatinangor. Kegiatan ini mempertemukan para pimpinan dan pejabat tinggi urusan internasional dari berbagai universitas di kawasan ASEAN+3, termasuk perwakilan dari Tiongkok, Jepang, dan Korea Selatan.
Pertemuan ini mengusung tema “Glorecal Connections: Driving Digital Transformation for a Sustainable Education Future in ASEAN+3 Countries”, yang menekankan pentingnya sinergi antara perspektif global, regional, dan lokal dalam mendorong transformasi digital di bidang pendidikan. Tema ini dipilih untuk menanggapi tantangan bersama dalam dunia pendidikan tinggi dan mencari solusi berkelanjutan melalui kolaborasi lintas negara dan institusi.
Melalui berbagai sesi pleno, lokakarya rotasi, dan kunjungan institusional, acara ini bertujuan untuk menciptakan repositori praktik terbaik, memperkuat strategi transformasi digital di universitas, dan membangun kemitraan yang lebih erat di antara institusi pendidikan tinggi ASEAN+3. ITB tidak hanya menjadi penyelenggara, tetapi juga menunjukkan kontribusinya melalui presentasi program internasional, pameran inovasi, serta menyediakan ruang diskusi dan interaksi budaya seperti sesi musik angklung dan lokakarya batik.
Dalam acara tersebut, Rektor ITB, Prof. Dr. Ir. Tatacipta Dirgantara, M.T., menyampaikan sambutannya pada tanggal Kamis (8/5/2025) di Aula Timur, ITB Kampus Ganesha. Beliau memaparkan pentingnya forum ini sebagai sarana untuk mempererat kerja sama strategis antaruniversitas dan memperkuat peran hubungan internasional dalam mendorong transformasi pendidikan yang berkelanjutan.
“Peran hubungan internasional sangat penting dalam membangun lingkungan yang inklusif yang sedang kami usahakan di institusi kami,” ujar Prof. Tatacipta.
Selain berbagi pengetahuan yang dapat memperkaya proses pengambilan keputusan strategis maupun praktis, Beliau turut menjelaskan bahwa hubungan baik juga dapat dibangun demi terciptanya kawasan yang hidup, damai, dan harmonis.
Sebagai bagian dari upaya memperkuat hubungan dengan mitra-mitra regional, Prof. Tatacipta menekankan pentingnya untuk memperkenalkan kembali ITB kepada para mitra. Pergantian kepemimpinan yang terjadi dalam setiap universitas atau institusi merupakan bagian dari dinamika yang wajar, dan oleh karena itu, ITB merasa perlu untuk kembali memperkenalkan diri kepada teman-teman dan mitra di kawasan ini.
Beliau berharap eksposur ini tidak hanya memberikan manfaat bagi ITB sebagai tuan rumah, tetapi juga dapat memberikan dampak positif bagi setiap institusi yang berpartisipasi dalam acara ini. ITB tetap antusias untuk mengirimkan mahasiswa ke institusi yang tergabung dalam kawasan ASEAN+3, sekaligus menyambut mahasiswa dari institusi tersebut untuk belajar di ITB.
Adapun delegasi dari Institut Teknologi Bandung (ITB) yang turut serta dalam konferensi ini antara lain Direktur Kemitraan, Dr. Ir. Endra Gunawan, S.T., M.Sc. dan Wakil Rektor Bidang Komunikasi, Kemitraan, Kealumnian, dan Administrasi (WRKMAA) ITB, Dr. Andryanto Rikrik Kusmara, S.Sn., M.Sn.
Selain itu, beberapa dosen ITB juga turut hadir sebagai pembicara dan peserta aktif, seperti Profesor Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB, Prof. Dr. Suhono Harso Supangkat; Asisten Profesor Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan ITB, Dr. M. Sonny Abfertiawan; serta Direktur Pengabdian Masyarakat dan Layanan Kepakaran, Deny Willy Junaidy, Ph.D.
Keikutsertaan para delegasi menegaskan kontribusi aktif ITB dalam mendorong inovasi pendidikan digital, memperkuat kerja sama regional, serta mengusung pendekatan “glorecal” demi masa depan pendidikan tinggi yang berkelanjutan di kawasan ASEAN+3.
Pertemuan ini diharapkan semakin memperkokoh komitmen ITB terhadap transformasi digital. Dengan semangat kolaborasi lintas budaya, ITB memandang inisiatif tersebut sebagai titik awal yang dapat mendorong terciptanya sistem pendidikan tinggi yang lebih inklusif, adaptif, dan berdaya saing di tingkat regional.
Reporter : Mely Anggrini (Meteorologi, 2022)