Bawa Gagasan Inovatif untuk BSI, Let Muthu Cook dari ITB Raih Juara 2 Progressio Business Challenge Business Case Competition 2025

Oleh Indra Putra Lohanata - Mahasiswa Aktuaria, 2021

Editor Anggun Nindita

Filbert, Felicia, dan Joylina meraih Juara 2 Progressio Business Challenge Business Case Competition 2025, Sabtu (27/04/2025).

BANDUNG, itb.ac.id – Mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) kembali menorehkan prestasi membanggakan di kancah nasional. Let Muthu Cook, sebuah tim yang terdiri atas Felicia Angelie Tan (Manajemen, 2022), Filbert (Teknik Industri, 2022), dan Joylina Metta Riadi (Teknik Industri, 2022), berhasil meraih Juara 2 Progressio Business Challenge Business Case Competition 2025, Sabtu (27/04/2025).

Kompetisi ini diselenggarakan oleh Progressio Consulting Group dan diikuti oleh hampir 300 tim dari berbagai perguruan tinggi.

Kompetisi ini mengusung tema “Leveraging ESG Strategies for Sustainable Business Excellence” dan bekerja sama dengan Bank Syariah Indonesia (BSI) sebagai case collaborator.

Para peserta ditantang untuk merancang strategi pengembangan penggunaan mesin EDC (mesin pembayaran berbasis kartu) milik BSI, khususnya dalam menjangkau masyarakat yang aksesnya terbatas.

Let Muthu Cook menawarkan solusi komprehensif bernama “BERKAH”. Dalam jangka pendek, strategi ini menitikberatkan pada peningkatan kesadaran masyarakat terhadap merek BSI dan perluasan penggunaan aplikasi BYOND.

Untuk jangka panjang, strategi ini dirancang untuk membangun ekosistem berkelanjutan antara pengguna dan mitra usaha BSI. Penyusunan strategi ini tidak hanya mengandalkan data sekunder, tetapi juga diperkuat dengan wawancara langsung terhadap pelaku UMKM di Bandung.

Melalui wawancara langsung dan penyebaran kuesioner, mereka menemukan bahwa penyebab utama rendahnya penggunaan EDC bukan terletak pada biaya admin, melainkan pada basis pelanggan yang belum kuat, sehingga permintaan transaksi rendah dan perangkat EDC menjadi tidak terpakai.

Cuplikan presentasi Let Muthu Cook dalam dalam ajang Progressio Business Challenge Business Case Competition 2025.
Saat ditanya mengenai kunci keberhasilan timnya dalam berbagai kompetisi serupa, Joylina menekankan pentingnya menyelesaikan akar masalah, menggunakan kerangka kerja yang sesuai, serta membangun alur cerita yang jelas dan berbasis data. “Alur cerita itu penting, harus ada benang merah yang bisa diambil dari awal problem identification sampai perancangan solusi,” ujarnya.

Senada dengan itu, Felicia menambahkan bahwa kekompakan dan sifat pantang menyerah merupakan faktor krusial. “Sebelum ini, kami ikut lomba lain dan waktu itu saya lagi exchange di Kanada yang beda waktunya 12 jam. Namun, kami tetap bisa kerja sama dengan baik. Hal itu jadi bekal buat kami buat lomba yang ini, jadi bisa saling kasih effort terbaiknya,” ungkapnya

Prestasi ini menunjukkan bahwa mahasiswa ITB mampu menerapkan pengetahuan mereka dalam menyelesaikan permasalahan bisnis yang nyata.

Reporter: Indra Putra Lohanata (Aktuaria, 2021)

#prestasi #prestasimahasiswa #bussinesscompetition #itbberdampak #kampusberdampak #itb4impac #diktisaintekberdampak