Leaders of Tomorrow: Ditmawa ITB Dorong Mahasiswa Bangun Bisnis Berkelanjutan dan Berdampak Sosial

Oleh Iko Sutrisko Prakasa Lay - Mahasiswa Matematika, 2021

Editor M. Naufal Hafizh, S.S.

BANDUNG, itb.ac.id – Institut Teknologi Bandung (ITB) melalui Direktorat Kemahasiswaan (Ditmawa) bersama Duta Kampus ITB menyelenggarakan kegiatan “Leaders of Tomorrow: Aksi, Inovasi, dan Bisnis untuk Dunia yang Berkelanjutan”, Rabu (4/6/2025) di Multipurpose Hall CRCS, ITB Kampus Ganesha.

Direktur Kemahasiswaan ITB, Prof. Dr. apt. Muhamad Insanu, S.Si., M.Si., dalam sambutannya, menyampaikan pentingnya mahasiswa memiliki keterampilan di luar akademik, termasuk kemampuan membangun bisnis yang berpijak pada nilai keberlanjutan.

“Dengan adanya kegiatan-kegiatan seperti ini, kami (Ditmawa ITB) sangat mendukung. Harapannya ini bisa menjadi bekal nantinya di kemudian hari,” ujarnya.

Sesi dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh Duta Kampus ITB yang membahas kewirausahaan dan keberlanjutan. Dalam konteks kewirausahaan, mahasiswa diajak melihat bagaimana potensi lintas disiplin di ITB, mulai dari teknik, seni, hingga bisnis, yang dapat berpadu dalam membangun sebuah usaha. ITB saat ini telah menghadirkan unit technopreneurship, inkubator bisnis, hingga Science Techno Park (STP) sebagai bagian dari komitmen mendorong hilirisasi inovasi dan pengembangan bisnis berbasis teknologi.

Sementara dalam aspek keberlanjutan, Duta Kampus ITB membagikan berbagai inisiatif yang telah berjalan di lingkungan ITB. Mulai dari penyediaan water treatment plant (WTP) di ITB Kampus Jatinangor, penerapan reverse vending machine untuk pengelolaan sampah botol plastik, hingga sistem composting dan budidaya maggot yang terintegrasi dengan pengolahan limbah organik. Hal ini dibuktikan dengan ITB yang telah meraih peringkat pertama di Indonesia dalam QS World University Rankings kategori Sustainability pada tahun 2024.

Pada sesi selanjutnya, Venture Scout & Innovation Manager dari Ecoxyztem, Aryo Putro Rizkyo Akbar, menjelaskan keterkaitan antara bisnis, ESG (Environmental, Social, Governance), dan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs). Melalui studi kasus dari perusahaan pengelolaan sampah yang mampu menciptakan ekonomi sirkular, Aryo menunjukkan bagaimana bisnis kini tidak lagi sekadar mencari keuntungan, tetapi juga menghasilkan dampak positif yang terukur bagi lingkungan dan masyarakat.

“Yang namanya bisnis harus menghasilkan uang, tapi lebih dari itu untuk menghasilkan dampak juga,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, hadir SDG Academy Awareness Lead dari Tanoto Foundation, Nirrina Alissabilia. Ia mengajak mahasiswa ITB memahami posisi strategisnya dalam mendorong implementasi SDGs, sekaligus mengembangkan diri sebagai pemimpin masa depan. Dengan pendekatan lead self, lead others, lead for impact, mahasiswa diharapkan tidak hanya mahir secara teknis, tetapi juga memiliki kesadaran diri, integritas, serta keberanian untuk menciptakan perubahan positif.

Melalui kegiatan ini, ITB terus memperkuat komitmennya dalam membangun generasi muda yang tidak hanya cakap dalam ilmu pengetahuan, tetapi juga memiliki sensitivitas sosial dan tanggung jawab ekologis.

#itb berdampak #sdgs #sustainability #bisnis #stp #hilirisasi