Menjejak Kembali dan Memberi Arti: Kisah Muhammad Farid Rizqi, Mahasiswa Berprestasi II ITB 2025

Oleh Indira Akmalia Hendri - Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota, 2021

Editor M. Naufal Hafizh, S.S.

BANDUNG, itb.ac.id – Muhammad Farid Rizqi (Perencanaan Wilayah dan Kota ITB, 2022), terpilih sebagai Mahasiswa Berprestasi II ITB 2025 dalam ajang Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Pilmapres) yang diselenggarakan pada Jumat (20/6/2025), di CC Timur, ITB Kampus Ganesha. Sosoknya mencuri perhatian karena prestasi akademik, nonakademik, juga nilai dan visi hidup yang konsisten ia bawa sejak awal.

“Moto hidup saya adalah Ad maiora natus sum. Saya percaya bahwa setiap orang dilahirkan untuk hal-hal yang lebih besar. Tapi ‘lebih besar’ di sini bukan soal jabatan atau pencapaian pribadi. Ini soal manfaat, soal dampak,” ujarnya.

Sejak awal, Farid memaknai pencapaian bukan sebagai ajang kompetisi. Ia menjadikan setiap proses sebagai ruang refleksi untuk mengenal posisi, potensi, dan peran diri. Baginya, pencapaian selalu mengandung amanah. Di dalamnya ada doa orang tua, bimbingan dosen, dukungan teman, dan pelajaran dari proses panjang yang dijalani. Maka dari itu, setiap prestasi selalu ia maknai sebagai tanggung jawab baru untuk terus belajar dan memberi.

Tumbuh besar di Pesisir Riau dan Ingin Mengispirasi

Farid merupakan anak tunggal dan tumbuh besar di daerah pesisir Riau. Ia tidak pernah menjadikan latar belakangnya sebagai batasan. Justru, hal tersebut menjadi motivasi untuk terus menjadi versi terbaik dirinya.

Kesempatan berkuliah di ITB bukan sekadar hak istimewa, melainkan amanah besar. Maka dia berusaha memaksimalkan segala potensi yang dimiliki, baik di dalam maupun luar kampus. Ia ingin dikenal bukan hanya sebagai orang yang berhasil, tetapi sebagai sosok yang kembali—kepada desa, kepada masyarakat, dan kepada mereka yang kerap tertinggal dalam pembangunan. Farid ingin menginspirasi bukan hanya dengan pencapaian, tetapi juga dengan semangat, nilai, dan energi positif yang ia sebarkan.

Gagasan Kreatif di Pilmapres 2025

Dalam Pilmapres 2025, Farid membawa dua gagasan kreatif yang berangkat dari pengalaman lapangan dan keterlibatannya dalam isu sosial.

Gagasan pertama adalah Punak Madani, sebuah strategi pengembangan desa wisata berbasis komunitas dan digital di kampung halamannya, Desa Tanjung Punak, Kabupaten Bengkalis. Meski desa ini telah ditetapkan sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN), masyarakat belum benar-benar merasakan manfaat dari penetapan tersebut. Melalui Punak Madani, Farid ingin menggerakkan masyarakat agar tidak hanya menunggu program dari luar, tetapi mampu bangkit dari dalam—mengelola potensi wisata, menjaga budaya lokal, melestarikan alam, dan memanfaatkan teknologi secara inklusif.

Gagasan keduanya adalah skema adaptive participatory mitigation untuk kelompok disabilitas di kawasan rawan tsunami, yang dikembangkan berdasarkan pengalaman riset di Kota Padang. Di kota tersebut, hampir separuh SLB berada di zona merah tsunami, dengan waktu evakuasi yang sangat terbatas. Dari situlah Farid belajar bahwa mitigasi bencana harus bersifat inklusif dan partisipatif. Ia mengusulkan agar kelompok disabilitas dilibatkan langsung dalam penyusunan skenario mitigasi, serta dikembangkan sistem evakuasi dan edukasi yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka. Menurutnya, dalam penanggulangan bencana, tak boleh ada satu pun yang tertinggal (no one left behind).

Farid bersyukur atas perjalanan yang ia lalui dalam Pilmapres ini. Proses ini bukan sekadar seleksi, tetapi ruang reflektif yang membuatnya semakin mengenal diri sendiri, menguatkan arah, dan memantapkan peran yang ingin ia jalani ke depan.

Ia menyampaikan terima kasih kepada Tessa Talitha, S.T., M.A., Ph.D. selaku dosen pembimbing kemahasiswaan PWK, seluruh dosen dan staf di PWK dan SAPPK ITB, keluarga yang selalu menjadi penopang, serta sahabat dan mentor yang menjadi ruang belajar dan penguat selama proses.

“Pilmapres ini bukan akhir dari perjuangan, tapi awal dari tanggung jawab baru. Saya harap langkah kecil ini bisa membuka jalan bagi lebih banyak mahasiswa untuk berani bermimpi dan memberi arti, dengan keahlian dan cara masing-masing,” tuturnya.

#mahasiswa berprestasi #prestasi mahasiswa #pilmapres itb 2025 #sappk