Inovasi Tim Mahasiswa ITB Juarai Kompetisi Nasional, Tingkatkan Efisiensi Pengeboran Geotermal Berkat Machine Learning
Oleh Azka Zahara Firdausa - Mahasiswa Rekayasa Hayati, 2021
Editor Anggun Nindita

Tim ITB Santuy sukses meraih Juara 1 Renewable Energy Innovation Competition ReEnergize Summit 2025 pada Sabtu, 21 Juni 2025.
BANDUNG, itb.ac.id – Mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) kembali menorehkan prestasi skala nasional dalam bidang energi terbarukan melalui Renewable Energy Innovation Competition dalam rangkaian acara ReEnergize Summit 2025 yang diselenggarakan oleh Society of Renewable Energy Universitas Indonesia (SRE UI).
Tim ITB Santuy, terdiri dari Bondan Attoriq dan Muhammad Xavier El Gibraltar Ellion dari program studi Teknik Metalurgi, serta Akira Neutriansyah dari program studi Fisika, berhasil meraih Juara 1 Renewable Energy Innovation Competition ReEnergize Summit 2025 pada Sabtu (21/7/2025).
Dalam kompetisi tersebut, Tim ITB Santuy mengusung karya berjudul “EGSmart 1.0: Enhanced Geothermal System (EGS) Drilling Optimization Based on Multi-Model Machine Learning with 30 Driving Factors”. Inovasi utama dari tim ini adalah pengembangan platform optimasi dan monitoring pengeboran untuk teknologi Enhanced Geothermal System (EGS) berbasis algoritma Machine Learning, khususnya ensemble learning, yang mampu meningkatkan efisiensi pengeboran panas bumi.
EGS merupakan teknologi pemanfaatan panas bumi yang dapat diterapkan pada formasi batuan dengan permeabilitas rendah. Namun, tantangan utama dari EGS terletak pada biaya pengeboran yang sangat tinggi, bahkan mencapai 60% dari total biaya proyek. Menjawab tantangan tersebut, sistem EGSmart hadir untuk mengoptimasi dan memprediksi Rate of Penetration (ROP) dengan memanfaatkan 30 variabel input dari proses pengeboran. Pengembangan sistem ini dilakukan dengan kondisi aktual, yaitu dilakukan studi kasus pada sumur pionir UTAH 16B(78)-32 di Amerika Serikat.
Sistem ini memungkinkan monitoring secara real-time, kontrol parameter pengeboran yang presisi, serta mitigasi fault melalui analisis tren forecasting ROP. Dengan optimasi tersebut, sistem EGSmart berkontribusi dalam menyelesaikan permasalahan industri geothermal secara global, terutama dalam menekan biaya pengembangan situs EGS.
Meskipun dihadapkan pada jadwal yang padat, yaitu persiapan presentasi final yang bentrok dengan Ujian Akhir Semester (UAS), tim ini mampu meraih kesuksesan. Mereka berhasil mengelola waktu dengan bijak, menjaga alur komunikasi yang lancar, dan berkomitmen penuh pada setiap tahap. Selain itu, fokus dan keyakinan diri saat sesi presentasi dan tanya jawab dengan dewan juri menjadi penentu kemenangan mereka.
“Fokus, percaya diri, dan hilangkan perasaan gugup dan ragu. Juri bisa membedakan siapa yang benar-benar menguasai inovasinya dan siapa yang ragu-ragu,” ujar Bondan.
Dengan inovasi berbasis data dan teknologi, EGSmart membuka potensi besar dalam efisiensi energi panas bumi di masa depan. Mereka berharap karya ini dapat terus dikembangkan dan memberi kontribusi nyata dalam pengembangan energi panas bumi, khususnya di Indonesia.
Reporter: Azka Zahara Firdausa (Rekayasa Hayati, 2022)