2 Mahasiswa ITB Raih Prestasi Internasional, Masuk Top 5 Final SEG Challenge Bowl 2025 Berbekal Pengetahuan dan Kolaborasi Multidisiplin

Oleh Ayu I'anatul Maula - Teknik Geofisika, 2022

Editor M. Naufal Hafizh, S.S.

Tim Ophiuchus meraih prestasi Top 5 pada ajang SEG Challenge Bowl 2025, Rabu (15/10/2025). (Dok. Tim Media SEG ITB SC)

BANDUNG, itb.ac.id - Mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) mengharumkan nama ITB kancah internasional. Tim Ophiuchus, yang terdiri atas Luthfi Eka Surya Kelana (Teknik Geofisika, 2022) dan Dhani Eka Ivantio (Teknik Perminyakan, 2022) meraih Top 5 Final SEG Challenge Bowl 2025. Kompetisi bertaraf internasional ini menguji pengetahuan mahasiswa tentang bidang geosains yang diselenggarakan olehSociety of Exploration Geophysicists (SEG). Pada tahun ini, rangkaian kompetisi berlangsung dari Mei hingga Oktober 2025.

SEG Challenge Bowl terdiri atas dua tahapan seleksi, seleksi regional dan seleksi internasional. Pada tahap seleksi regional, Tim Ophiuchus meraih peringkat pertama dan menjadi salah satu dari 3 tim yang mewakili region Asia Pacific pada seleksi word final. Melalui seleksi final ini, Tim Ophiuchus meraih Top 5 Final SEG Challenge Bowl 2025.

Materi yang diujikan pada kompetisi ini tidak hanya mencakup geofisika, tetapi juga pertambangan, perminyakan, serta sejarah SEG. Luasnya cakupan topik membuat kolaborasi multidisiplin menjadi kunci keberhasilan tim. Hal ini dibuktikan oleh Luthfi dan Dhani yang mampu menggabungkan keahlian masing-masing untuk menjawab berbagai tantangan.

“Mengandalkan pengetahuan yang diajarkan di kelas saja tidak cukup. Kami harus belajar lebih jauh tentang materi yang bahkan baru akan dipelajari pada semester berikutnya untuk dapat menyelesaikan perlombaan dengan baik,” ujar Lutfie mengakui dalam SEG Challenge Bowl ini memerlukan persiapan dan kolaborasi yang baik dalam setiap sesi perlombaan.

Proses seleksi final SEG Challenge Bowl 2025, Rabu (15/10/2025). (Dok. Tim Media SEG ITB SC)

Dalam persiapannya, mereka memperkuat pemahaman geosains melalui membaca buku-buku referensi, berlatih menjawab soal-soal yang mungkin keluar pada sesi perlombaan hingga membagi materi yang diujikan dengan partner lomba. Selain mempersiapkan beberapa hal tersebut, tentunya kesibukan lain seperti akademik dan organisasi menjadi tantangan dalam mempertahankan semangat dan kekompakkan. Namun, Dhani dan Luthfie dapat menjaganya dengan saling menyemangati, saling mengingatkan dan sering berkomunikasi sehingga kekompakan dan semangat tetap terjaga hingga perlombaan selesai.

“Tantangan yang paling terasa di perlombaan kemarin adalah harus menjawab dengan cepat dan tepat, apalagi yang diujikan bukan hanya topik geosains. Namun, pelajaran yang dapat diambil adalah pentingnya kerja sama dan kolaborasi antar mahasiswa yang berbeda keilmuan, karena ternyata di lomba ini sangat menggabungkan antara konsep geosains dan perminyakan,” ujar Dhani mengungkapkan tantangan dan pelajaran yang dapat diambil dari SEG Challenge Bowl.

Prestasi Tim Ophiuchus menjadi bukti bahwa kolaborasi lintas disiplin, semangat belajar, dan persiapan yang matang mampu membawa mahasiswa ITB bersaing di tingkat dunia. Keberhasilan ini diharapkan dapat menginspirasi mahasiswa lainnya untuk terus mengembangkan diri, memperluas wawasan, dan berani mengambil peluang dalam kompetisi internasional.

#prestasi mahasiswa #prestasi internasional #sdg4 #quality education #sdg9 #industry innovation and infrastructure #sdg17 #partnerships for the goals #kolaborasi multidisiplin #quality education