Alumni ITB dan MIT Nyoman Anjani Bagikan Perjalanan Entrepreneurship dari Kampus hingga Jadi CEO Gently

Oleh Andre Otniel Panggabean - Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota, 2022

Editor M. Naufal Hafizh, S.S.

BANDUNG, itb.ac.id - Kuliah KU-4078 Studium Generale digelar, Rabu (1/10/2025) di Aula Barat, ITB Kampus Ganesa. Acara ini menghadirkan Nyoman Anjani, ST, M.S., Co-Founder sekaligus CEO Gently, alumni ITB dan MIT sebagai narasumber dengan tema “Entrepreneurship dan Membangun Industri Berdaya Saing di Indonesia”.

Beliau berbagi perjalanan karier sejak menjadi mahasiswa Teknik Mesin ITB yang aktif berorganisasi, kemudian meniti karier di Unilever selama lima tahun, melanjutkan studi S2 di Massachusetts Institute of Technology (MIT) melalui beasiswa LPDP, hingga akhirnya mendirikan Gently pada 2022.

Gently merupakan perusahaan FMCG (Fast Moving Consumer Goods) yang fokus pada produk perawatan kulit bayi dan anak. Perusahaan ini tumbuh pesat dengan produk unggulan yang viral di media sosial serta target pasar yang jelas, yaitu para ibu di Indonesia.

Beliau menekankan pentingnya proses membangun bisnis dari menemukan masalah (problem), mencari solusi berupa minimum viable product (MVP), hingga memetakan kompetitor serta merancang strategi pemasaran dan pendanaan. Menurut beliau, seorang entrepreneur harus menjadi problem solver yang mampu menghadirkan solusi bernilai bagi masyarakat.

Gently sendiri memulai perjalanan dengan modal pribadi sebesar Rp200 juta (bootstrapping) sebelum berkembang menjadi perusahaan dengan omzet ratusan miliar rupiah. Saat ini, Gently juga membangun laboratorium R&D internal untuk mengembangkan formulasi produk secara mandiri, sehingga memiliki keunggulan kompetitif dalam menghadapi persaingan di industri FMCG.


Selain membahas aspek teknis entrepreneurship, beliau juga menekankan pentingnya perpaduan hard skill dan soft skill dalam membangun karier. Hard skill diperoleh melalui perkuliahan, sedangkan soft skill seperti kepemimpinan, komunikasi, dan manajemen tim diperkuat melalui pengalaman organisasi. Menurut beliau, kolaborasi lintas disiplin teknik, bisnis, hingga desain yang merupakan kunci keberhasilan startup dalam menciptakan produk berkualitas sekaligus strategi pemasaran yang efektif.

Acara ini juga diisi dengan sesi tanya jawab interaktif yang membahas berbagai aspek, mulai dari pengelolaan risiko, strategi marketing digital, hingga tantangan scaling up bisnis. Beliau menekankan bahwa strategi pemasaran berbasis digital, seperti memanfaatkan e-commerce, live streaming, dan user generated content, menjadi cara efektif untuk memperluas jangkauan pasar.

Stadium Generale ini memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana membangun bisnis berdaya saing tinggi dari nol hingga menjadi perusahaan besar di Indonesia. Perjalanan beliau menunjukkan bahwa kombinasi pendidikan, pengalaman kerja, keberanian mengambil risiko, serta visi jangka panjang adalah fondasi penting dalam dunia entrepreneurship. Pesan yang disampaikan adalah agar mahasiswa mempersiapkan diri sedini mungkin, memanfaatkan setiap peluang belajar dan berorganisasi, serta menanamkan visi besar untuk berkontribusi bagi kemajuan bangsa melalui dunia bisnis.

#itb berdampak #kampus berdampak #itb4impact #diktisaintek berdampak #alumni berprestasi #sdg 8 #decent work and economic growth #sdg 9 #industry innovation infrastructure #sdg 4 #quality education