Asrama Mengajar: Mahasiswa ITB Edukasi Anak tentang Profesi untuk Tumbuhkan Semangat Belajar

Oleh Nur Asyiah - Mahasiswa Rekayasa Pertanian, 2021

Editor M. Naufal Hafizh, S.S.

Pelaksanaan Asrama Mengajar di TPQ Al Jariyah Ciseke, Jatinangor, Selasa (13/5/2025).

BANDUNG, itb.ac.id – Di balik senyum polos dan tawa riang anak-anak, tersembunyi rasa penasaran tentang masa depan. Itulah yang coba dijawab melalui program Asrama Mengajar #7, kegiatan pengabdian rutin dari penghuni Asrama ITB yang bertujuan menyemai semangat belajar serta memperkenalkan dunia profesi kepada anak-anak di sekitar lingkungan asrama.

Mengusung tema “Bila Besar Nanti”, kegiatan ini berlangsung, Sabtu (10/5/2025), di empat titik sekaligus: Asrama Sangkuriang, Kidang Pananjung, Kanayakan, dan Cirebon. Sementara itu, Asrama Jatinangor menggelar kegiatan serupa pada Selasa (13/5/2025) di TPQ Al Jariyah, Ciseke. Meski tempat berbeda, semangatnya tetap satu, yakni membantu anak-anak mengenal beragam profesi yang mungkin belum pernah mereka dengar sebelumnya.

Bukan hanya sekadar sesi belajar, Asrama Mengajar hadir dalam format yang kreatif dan menyenangkan. Anak-anak diajak menonton video edukatif bersama fasilitator, yang memperkenalkan berbagai profesi seperti dokter, arsitek, teknisi, ilmuwan, dan lain-lain. Video tersebut menghidupkan imajinasi anak-anak tentang seperti apa menjadi seorang profesional di masa depan.

“Saya jadi tahu kalau pekerjaan itu banyak, tidak hanya dokter atau polisi. Tadi juga main tebak-tebakan profesi, seru banget!” ungkap Azka, salah seorang peserta kegiatan.

Setelah itu, anak-anak dibagi dalam kelompok kecil dan diajak mengerjakan worksheet berisi potongan gambar yang harus disusun sesuai profesinya. Aktivitas ini melatih ketelitian, juga membangun pemahaman tentang peran berbagai pekerjaan dalam kehidupan sehari-hari.

Kegiatan ini dirancang oleh Divisi Relasi dan Eksternal Tutor Asrama ITB dan menjadi penutup rangkaian Asrama Mengajar periode kepengurusan 2025/2026.

Yayan, pengurus TPQ Al Jariyah Ciseke, yang telah tiga tahun menjadi mitra kegiatan, mengungkapkan rasa haru dan harapannya. “Saya sangat bersyukur dengan keberadaan kakak-kakak ITB di sini. Anak-anak sangat terbantu dan terinspirasi. Kalau ini jadi yang terakhir, saya akan sangat kehilangan. Semoga terus berlanjut,” ujarnya.

Lebih dari sekadar program rutin, Asrama Mengajar menjadi ruang tumbuh bersama—bagi anak-anak, maupun mahasiswa. Di sinilah nilai kepedulian sosial, tanggung jawab, dan semangat berbagi benar-benar diuji dan diasah. Dengan mendekatkan ilmu kepada masyarakat secara langsung, para penghuni Asrama ITB belajar menjadi insan yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga peka dan peduli terhadap lingkungan sekitarnya.

Reporter: Nur Asyiah (Rekayasa Pertanian, 2021)

#pengabdian masyarakat #itb berdampak #kampus berdampak #itb4impact #diktisaintek berdampak