ITB dan KU Leuven Perkuat Kolaborasi Pendidikan Melalui Program Double Degree

Oleh Shieva Amelia Savitri - Mahasiswa Meteorologi, 2021

Editor Anggun Nindita

BANDUNG, itb.ac.id – Institut Teknologi Bandung (ITB) menerima kunjungan dari Katholieke Universiteit Leuven (KU Leuven) pada Rabu (21/5/2025), di Ruang Rapim A, Gedung Rektorat ITB, Jalan Tamansari, Bandung.

Kegiatan ini dihadiri oleh sejumlah pimpinan ITB, termasuk Direktur Kemitraan Dr. Ir. Endra Gunawan, S.T., M.Sc., dan Direktur Pengembangan Pendidikan Prof. Dr. Delik Hudalah, S.T., M.T., M.Sc. Turut hadir pula perwakilan dari Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI), Fakultas Teknologi Industri (FTI), Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD), serta Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM).

Sementara itu, delegasi KU Leuven diwakili oleh Prof. Tegoeh Tjahjowidodo dari Faculty of Engineering Technology dan Ms. Hilde Lauwereys, staf urusan internasional fakultas.

Kunjungan ini menjadi bagian dari upaya memperkuat kemitraan internasional dalam bidang pendidikan, khususnya melalui pendekatan rekayasa terapan (applied engineering). Salah satu agenda utama adalah pengembangan program double degree antara ITB dan KU Leuven.

Dalam pertemuan tersebut, kedua institusi membahas berbagai aspek penting kerja sama, mulai dari penyelarasan mata kuliah (course mapping), pengakuan kredit akademik, hingga mekanisme penerimaan mahasiswa. Diskusi juga mencakup peluang pertukaran mahasiswa, pengembangan kurikulum, serta potensi kolaborasi riset di berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.

Prof. Tegoeh Tjahjowidodo menegaskan pentingnya fleksibilitas dalam model kerja sama. “Tadi ada satu hal yang menarik, bahwa double degree tidak harus selalu dalam bentuk gelar ganda secara formal, tapi bisa juga bentuknya dalam pengakuan kredit atau kurikulum. Sehingga yang kita dorong adalah bagaimana supaya mahasiswa-mahasiswa ini bisa mendapat pengalaman internasional tanpa harus mengeluarkan biaya besar,” ujarnya.



Beliau menambahkan lulusan program ini akan mempunyai kompetensi yang diakui di Eropa sehingga mereka siap bersaing di pasar kerja internasional. "Faculty of Engineering Technology KU Leuven siap mendukung dengan kurikulum berbasis industri dan akses ke jaringan perusahaan di Belgia," ujarnya.

Sementara itu, Prof. Dr. Delik Hudalah menyampaikan bahwa kolaborasi ini mencerminkan komitmen ITB dalam menghadirkan pendidikan yang berorientasi global. “Kami berkomitmen untuk menyediakan pengalaman belajar lintas negara bagi mahasiswa. Kolaborasi ini tidak hanya memperkuat kapasitas akademik, tetapi juga membuka jalan bagi transformasi pendidikan berbasis praktik dan kebutuhan industri global,” tuturnya.

Kedua institusi sepakat untuk segera melakukan penyelarasan mata kuliah guna menyamakan standar kompetensi. Pertemuan ini juga membahas langkah-langkah revisi kurikulum, penguatan hubungan antar-fakultas, serta kemungkinan penyusunan nota kesepahaman (MoU) sebagai dasar pelaksanaan kerja sama. Seluruh proses ini akan dijalankan melalui koordinasi intensif yang didukung oleh kedua belah pihak.

Reporter: Shieva Amelia Savitri (Meteorologi, 2021)

#kunjungan #ku leuven #kerja sama #itb berdampak #kampus berdampak #itb 4 impac #diktisaintek berdampak