ITB dan PWNU Jawa Barat Jalin Kerja Sama Penguatan Kedaulatan Pangan dan Lingkungan
Oleh Anggun Nindita
Editor Anggun Nindita
BANDUNG, itb.ac.id – Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat menjalin kerja sama dalam bidang penguatan kapasitas sumber daya manusia, penelitian terapan, dan pengembangan edukasi lingkungan. Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) tersebut dilaksanakan pada Rabu (29/10/2025) di Aula Gedung PWNU Jawa Barat, Bandung.
Penandatanganan MoU ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2025 yang mengusung tema “Ketahanan Pangan dan Ekologi Lingkungan.” Melalui kerja sama ini, keduanya berkomitmen untuk berkolaborasi dalam mendukung ketahanan dan kedaulatan pangan, khususnya di wilayah Jawa Barat.
ITB diwakili oleh Prof. Edwan Kardena, Ph.D., Ketua Satuan Pengawas Internal (SPI) sekaligus dosen pada Kelompok Keahlian Rekayasa Air dan Limbah Cair, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan (FTSL) ITB. Dalam sambutannya, Prof. Edwan menekankan pentingnya penguasaan dan pengelolaan lahan dalam menjamin masa depan pangan nasional.
“Ke depan, saya punya keyakinan kita akan kembali ke masa sebelum abad ke-19, di mana tanah menjadi sumber daya langka. Siapa yang menguasai tanah, dia yang menguasai dunia,” ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa pangan seperti padi, singkong, dan hasil pertanian lainnya tidak dapat digantikan oleh teknologi kecerdasan buatan. “AI atau kecerdasan buatan tidak bisa menanam padi atau singkong. Semua tetap butuh tanah. Sementara tanah-tanah produktif kita terus menyusut. Karena itu, penguasaan dan pengelolaan lahan menjadi sangat penting agar kita tetap bisa menanam dan mandiri,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Prof. Edwan menyoroti bahwa konsep “ketahanan pangan” kini perlu dimaknai ulang. Menurutnya, istilah yang lebih tepat adalah kedaulatan pangan, yaitu kondisi ketika bangsa mampu mengatur dan memenuhi kebutuhan pangannya secara mandiri tanpa ketergantungan dari luar.

Sementara itu, Ketua Tanfidziyah PWNU Jawa Barat, KH Juhadi Muhammad, S.H., berharap kerja sama ini dapat ditindaklanjuti dengan program konkret yang memberi manfaat langsung bagi masyarakat.
“Semoga ada tindak lanjut dari halaqah ini, misalnya di bidang peternakan sapi perah, perikanan, maupun sektor pangan dan pertanian lainnya. Mudah-mudahan kolaborasi ini dapat mempercepat kesejahteraan masyarakat melalui pertanian dan membawa kebaikan serta ilmu yang bermanfaat,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua OC Hari Santri PWNU Jabar, H. Dindin Ibrahim, menyampaikan apresiasinya kepada ITB yang telah berkontribusi dalam kegiatan ini.
“Kami berterima kasih kepada ITB atas pendampingan teknologi dalam program ketahanan pangan, khususnya di Jawa Barat,” ucapnya.
Kerja sama ITB dan PWNU Jawa Barat ini diharapkan menjadi langkah awal bagi penguatan ekosistem riset dan pemberdayaan masyarakat berbasis lingkungan dan pangan berkelanjutan. Dengan dukungan keilmuan dan teknologi dari ITB, serta jejaring sosial-keagamaan NU, kolaborasi ini diharapkan mampu menghadirkan solusi nyata dalam menghadapi tantangan pangan masa depan.





