ITB dan Tsinghua University Perkuat Kerja Sama Multidisiplin di Bidang Sains dan Teknologi
Oleh Anggun Nindita
Editor Anggun Nindita
BANDUNG, itb.ac.id – Institut Teknologi Bandung (ITB) menerima kunjungan Tsinghua University pada Senin (24/11/2025) di Ruang Rapim A, Gedung Rektorat ITB. Pertemuan ini dipimpin oleh Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi ITB, Prof. Ir. Lavi Rizki Zuhal, Ph.D., yang membahas mengenai peluang kerja sama strategis di bidang riset, pendidikan, dan inovasi.
Prof. Lavi menyatakan bahwa ITB dan Tsinghua University memiliki potensi kolaborasi yang luas, mencakup science, technology, material science, health technology, artificial intelligence, nanoscience, astronomi, seni, humaniora, dan lain sebagainya. Ia menyampaikan bahwa riset multidisiplin harus terus diperkuat agar hasilnya menghasilkan inovasi berdampak dan berdaya saing global.
Salah satu fokus pembahasan adalah pengembangan pembelajaran dan riset melalui kawasan terpadu berbasis science techno park. Prof. Lavi menjelaskan bahwa model kawasan terpadu tersebut berfungsi sebagai penghubung antara perguruan tinggi dan industri, sehingga dapat memperkuat hilirisasi riset dan meningkatkan kelayakan implementasinya di tingkat industri dan masyarakat.
Selain itu, ITB melihat pentingnya memperkuat ekosistem inovasi melalui kolaborasi yang lebih intensif dengan industri. "Dengan dukungan jejaring global seperti Tsinghua University, ITB berharap proses hilirisasi teknologi dapat berjalan lebih cepat, lebih tepat sasaran, dan lebih berdampak," ujar Prof. Lavi.
Sementara itu, Vice President Tsinghua University, Prof. Peixue Jiang, menyampaikan bahwa kunjungan ini merupakan kesempatan penting untuk memperdalam pemahaman tentang potensi kolaborasi dengan ITB. Ia menjelaskan bahwa Tsinghua ingin lebih mengenal lanskap riset dan inovasi ITB, sembari memperkenalkan portofolio unggulan riset di Tsinghua.
Prof. Jiang turut memaparkan perkembangan proyek global yang sedang menjadi prioritas Tsinghua, seperti Carbon Neutrality and Energy System Transformation (CNEST). Ia juga membuka peluang bagi ITB untuk berpartisipasi dalam proyek riset luar angkasa melalui misi cubesat untuk observasi Gamma-Ray Burst (GRB) dalam program GRID, yang dapat melibatkan mahasiswa dari kedua institusi.
"Kolaborasi ini akan memperkuat hubungan akademik dan riset, serta memberikan ruang bagi pertukaran pengetahuan dan inovasi lintas negara," ungkapnya.
Dalam pertemuan tersebut, kedua belah pihak mengadakan diskusi lanjutan mengenai potensi kerja sama yang telah dituangkan dalam pertemuan-pertemuan sebelumnya, salah satunya terkait pemetaan peluang riset bersama serta pengembangan pusat riset yang saling terhubung.
Pada kesempatan ini, delegasi Tsinghua University juga melakukan audiensi bersama dengan Rektor ITB, Prof. Dr. Ir. Tatacipta Dirgantara, M.T.
ITB dan Tsinghua University berkomitmen untuk melanjutkan dialog teknis guna menyusun peta jalan kolaborasi jangka panjang. Rencana tersebut meliputi pengembangan riset bersama di bidang-bidang strategis, pertukaran peneliti dan mahasiswa, penyelenggaraan program pendidikan kolaboratif, serta penguatan ekosistem inovasi melalui pengembangan science techno park.
Kedua pihak juga melihat potensi besar dalam memperkuat riset keberlanjutan, teknologi kesehatan, dan pengembangan platform riset berbasis AI.
Pertemuan ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat jejaring internasional ITB dan membuka peluang kolaborasi global yang lebih luas menuju pengembangan riset multidisiplin dan inovasi teknologi yang relevan dengan kebutuhan masa depan.







