ITB Gelar Innovibes Vol.1, Momentum Kolaborasi Riset dan Teknologi Dorong Inovasi Berkelanjutan
Oleh Anggun Nindita
Editor Anggun Nindita
dari kiri ke kanan: Direktur Kawasan Sains dan Teknologi Institut Teknologi Bandung, Ir. R. Sugeng Joko Sarwono, M.T., Ph.D.; Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi ITB, Prof. Ir. Lavi Rizki Zuhal, Ph.D.; Rektor ITB, Prof. Dr. Ir. Tatacipta Dirgantara, M.T.; Direktur Utama PT Mahkota Permata Perdana sekaligus Executive Director Summarecon Bandung, Hindarko Hasan; dan Kepala Bapperida Kota Bandung, Anton Sunarwibowo, S.T., M.T. (dok. Humas ITB/M. Naufal Hafizh)
BANDUNG, itb.ac.id — Direktorat Kawasan Sains dan Teknologi Institut Teknologi Bandung (DKST ITB) menggelar Innovibes Vol. 1 bertema “Teknologi Cerdas dan Konektivitas Digital” di Innercourt, ITB Innovation Park, Summarecon Bandung, Kamis (9/10/2025).
Direktur Kawasan Sains dan Teknologi Institut Teknologi Bandung, Ir. R. Sugeng Joko Sarwono, M.T., Ph.D., menjelaskan bahwa Innovibes akan menjadi program rutin yang diselenggarakan empat kali dengan berbagai tema seperti teknologi digital, transportasi, kesehatan, hingga mitigasi bencana.
“Melalui Innovibes, kami ingin memperkenalkan kegiatan ITB di luar kampus dan membuka ruang kolaborasi antara akademisi dan industri. Harapannya, kawasan ini dapat menjadi anchor pengembangan teknologi dan inovasi,” ujarnya.
Dalam acara ini terdapat pula penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Institut Teknologi Bandung (ITB) dan PT Summarecon Agung Tbk., melalui anak perusahaannya, PT Mahkota Permata Perdana.
Penandatanganan dilakukan oleh Rektor ITB, Prof. Dr. Ir. Tatacipta Dirgantara, M.T., dan dan Direktur Utama PT Mahkota Permata Perdana sekaligus Executive Director Summarecon Bandung, Hindarko Hasan.
Kerja sama ini menandai komitmen kedua pihak dalam pengembangan kawasan ekosistem pendidikan dan teknologi ITB di Summarecon Bandung, sekaligus menjadi tindak lanjut terwujudnya Science and Technology Park (STP) yang terintegrasi antara riset akademik, industri, dan kewirausahaan.
Rektor ITB, Prof. Dr. Ir. Tatacipta Dirgantara, M.T., menilai kehadiran ITB Innovation Park sebagai hasil kolaborasi panjang antara ITB, pemerintah, dan pelaku industri.

“ITB Innovation Park telah menjadi pusat inovasi riset dan kewirausahaan berteknologi tinggi dengan penekanan pada hilirisasi. Harapannya, tempat ini menjadi wadah berkumpulnya startup, founder, dan co-founder muda Indonesia,” tuturnya.
Hal senada disampaikan oleh Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi ITB, Prof. Ir. Lavi Rizki Zuhal, Ph.D., yang menyebutkan bahwa Innovibes menjadi salah satu langkah awal untuk memulai aktivitas di ITB Innovation Park.
“ITB kini tengah bertransformasi menjadi universitas generasi keempat. Artinya, selain menghasilkan luaran akademik yang unggul, ITB juga berupaya agar dampaknya langsung dirasakan oleh masyarakat. Salah satunya melalui pengembangan startup dan hilirisasi riset agar lebih marketable,” jelasnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT Mahkota Permata Perdana dan Executive Director Summarecon Bandung, Hindarko Hasan, menegaskan pentingnya implementasi nyata dari kerja sama ini.
“MoU ini tidak boleh berhenti di atas kertas. Kami ingin bersama-sama mewujudkan ide-ide inovatif yang dekat dengan kehidupan masyarakat. Semoga lahan ini bisa berkembang menjadi kawasan multifungsi yang melahirkan banyak startup bermanfaat bagi Indonesia,” ungkapnya.
Dalam kesempatan ini, pengunjung juga disuguhkan pameran inovasi dari berbagai unit di ITB. Salah satunya adalah demo drone ZEKE03 karya Tim Flight Control System (FCS) Raptor Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD) ITB, binaan dosen dari kelompok keahlian (KK) Mekanika dan Operasi Terbang, Dr. Ir. Yazdi Ibrahim Jenie, S.T, M.T.

Demo drone ZEKE03 karya Tim Flight Control System (FCS) Raptor Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD) ITB.
Inovasi tersebut merupakan sistem inspeksi ruang terbatas berbasis mikro drone beroda, hasil kegiatan Design and Build of Confined Space Inspection System Based on Micro Drones yang dikembangkan bersama PT Terra Drone Indonesia melalui skema Kedai Reka Matching Fund 2024.
Selain pameran, rangkaian kegiatan Innovibes Vol.1 juga meliputi sesi talkshow, tur fasilitas DKST, serta pitching exhibitor yang menampilkan berbagai produk inovasi unggulan ITB.
Melalui dukungan program PRIME STeP (Promoting Research and Innovation through Modern and Efficient Science and Technology Parks) dari Asian Development Bank (ADB), ITB Innovation Park akan terus memperkuat perannya sebagai ekosistem riset dan bisnis dengan empat fokus utama, yakni teknologi informasi dan produk digital, rekayasa transportasi dan energi, infrastruktur dan kebencanaan, serta pangan dan kesehatan.
Dengan semangat kolaborasi dan hilirisasi riset, Innovibes Vol.1 menjadi langkah awal menuju pembangunan ekosistem teknologi yang lebih inklusif dan berdampak nyata bagi masyarakat.






