KK Teknik Telekomunikasi STEI ITB Kembangkan Sistem Peternakan Digital Terotomatisasi untuk Warga Kampung Lember, Banjarangsana, Ciamis
Oleh --- -
Editor Anggun Nindita
CIAMIS, itb.ac.id - Kelompok Keahlian Teknik Telekomunikasi Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI) Institut Teknologi Bandung (ITB) menggelar kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Kampung Lember, Desa Banjarangsana, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, pada Sabtu (2/8/2025). Kegiatan yang mengusung tema “Sistem Peternakan Digital Terotomatisasi” ini dilaksanakan dalam rangka program Pendanaan Pengabdian Masyarakat (P2MI) ITB tahun 2025.
Kegiatan ini dipimpin oleh dosen dari KK Teknik Telekomunikasi, Dr. Hamonangan Situmorang, S.T., M.T., dan turut melibatkan dua peneliti lainnya, yakni Samuel Tommy Setiadjie, S.T., dan Averroes Aji Van Tafakur, S.T. Acara dibuka secara resmi oleh Kepala Desa Banjarangsana dan dihadiri oleh tokoh masyarakat, termasuk Asep Puadi dan Kepala Kampung Lember, Abdulloh.
Dalam kegiatan ini, tim ITB memperkenalkan sistem peternakan berbasis teknologi digital dan otomasi yang dirancang khusus untuk skala rumah tangga. Teknologi ini difokuskan pada peternakan ayam dan perikanan darat, dengan tujuan meningkatkan efisiensi serta produktivitas peternak lokal.
Sistem yang diperkenalkan mencakup sejumlah perangkat sensor dan aktuator yang mampu mengotomatisasi proses perawatan ternak. Sensor digunakan untuk memantau suhu, kelembaban, dan kualitas udara dalam kandang dan kolam.

"Sementara itu, aktuator dirancang untuk mengelola berbagai fungsi penting seperti pemberian pakan otomatis, sistem ventilasi yang terintegrasi dengan kipas, lampu pemanas otomatis, serta exhaust untuk mengurangi bau amonia dari kotoran ayam. Semua sistem ini terhubung dengan sebuah dashboard digital yang menyajikan data historis, kondisi terkini, serta informasi forensik kandang, yang dapat diakses dengan mudah oleh peternak," ujar Dr. Hamonangan.
Menurut Dr. Hamonangan, sistem ini sangat relevan dengan kebutuhan masyarakat desa yang ingin mengembangkan usaha peternakan namun terkendala oleh keterbatasan waktu dan tenaga kerja. "Teknologi ini memungkinkan pengelolaan ternak dilakukan secara efisien dan mandiri, sehingga cocok bagi keluarga yang ingin menambah penghasilan tanpa meninggalkan pekerjaan utama mereka," ucapnya.

Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari masyarakat setempat. Kepala Kampung Lember, Abdulloh, berharap agar teknologi ini dapat menekan biaya operasional serta meningkatkan hasil produksi ternak masyarakat.
Di sisi lain, Kepala Desa Banjarangsana, Momon Syahmanriadi S.Pd., juga menyampaikan apresiasi atas inisiatif ini dan berharap kolaborasi antara institusi pendidikan tinggi dan masyarakat desa dapat terus berlanjut melalui pengembangan teknologi tepat guna.

Program ini menjadi salah satu wujud nyata kontribusi ITB dalam pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam bidang pengabdian kepada masyarakat dan pembangunan pedesaan berbasis teknologi.







.jpg)