Kolaborasi ITB-GEM-Tianjin University, Perkuat Sinergi Akademia serta Industri di Bidang Energi dan Material
Oleh Anggun Nindita
Editor Anggun Nindita
JATINANGOR, itb.ac.id – Institut Teknologi Bandung (ITB) menerima kunjungan delegasi dari Tianjin University dan GEM Co., Ltd. dalam pertemuan yang digelar di ITB Kampus Jatinangor, Senin (13/10/2025). Kunjungan ini menandai penguatan kolaborasi antara Indonesia dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) melalui Joint GEM–ITB–CSU Laboratory, sebuah laboratorium riset bersama di bidang energi, material baru, dan teknologi.
Rektor ITB, Prof. Dr. Ir. Tatacipta Dirgantara, M.T., mengucapkan terima kasih atas kehadiran Presiden Tianjin University, Prof. Chai Liyuan, serta CEO GEM Co., Ltd., Prof. Xu Kaihua. Menurutnya, kolaborasi ini merupakan langkah strategis dalam memperkuat kerja sama antara akademia dan industri di bidang teknologi masa depan.
“Kita mendapatkan kehormatan besar atas kehadiran Presiden Tianjin University. Laboratorium ini menjadi wujud nyata kolaborasi Indonesia–Republik Rakyat China (RRC) dalam bidang energi material baru dan teknologi. Melalui kegiatan ini, mahasiswa ITB dan CSU dapat memperdalam ilmu pengetahuan serta memperluas jejaring akademik,” ujar Rektor ITB.
Ia menambahkan, Indonesia memiliki potensi sumber daya mineral yang besar dan perlu dikelola secara mandiri di dalam negeri. Karena itu, penguasaan ilmu dan teknologi menjadi hal yang penting. “Kita harus belajar dari mana saja, bekerja sama dengan berbagai pihak secara saling menguntungkan, dan menggunakan kesempatan ini sebaik mungkin untuk mengembangkan sains dan teknologi,” tambahnya.
Selain riset bersama, kolaborasi ini juga membuka peluang beasiswa bagi mahasiswa ITB di tingkat magister dan doktoral dalam bidang sains, baterai, serta material mineral. “Kerja sama ini bukan hanya menghasilkan penelitian, tetapi juga membina sumber daya manusia unggul bagi Indonesia dan RRC,” tutur Prof. Tatacipta.
Sementara itu, Presiden Tianjin University, Prof. Chai Liyuan, menyampaikan apresiasi atas sambutan ITB dan menekankan pentingnya memperkuat kolaborasi pendidikan teknik di era modern.
“Tianjin University merupakan universitas teknik modern pertama di Tiongkok yang berdiri sejak tahun 1895. Kami memimpin pengembangan New Engineering Education dan mendorong kemajuan pendidikan teknik dunia,” ungkapnya.

Rektor ITB Prof. Tatacipta Dirgantara dan Presiden Tianjin University Prof. Chai Liyuan.
Ia menjelaskan, program Teknik Kimia di Tianjin University menempati peringkat pertama di Tiongkok dan termasuk dalam jajaran terbaik dunia. Bidang lain seperti Teknik Sipil, Arsitektur, Material, dan Kecerdasan Buatan juga memiliki reputasi internasional tinggi.
Dalam kesempatan tersebut, Prof. Chai juga menyoroti potensi kerja sama baru antara Indonesia dan Tiongkok, termasuk model pendidikan “2+2” yang memungkinkan mahasiswa belajar dua tahun di ITB dan dua tahun di Tianjin University.
“Kita dapat memperluas kerja sama dalam riset, pertukaran dosen, serta pembangunan platform bersama seperti laboratorium kolaboratif dan proyek-proyek bilateral,” ujarnya.
Di sisi lain, CEO GEM Co., Ltd., Prof. Xu Kaihua, menekankan bahwa kerja sama antara ITB, Tianjin University, dan GEM menjadi momen penting dalam memperkuat jejaring pendidikan dan industri global.
“ITB adalah universitas teknik pertama di Indonesia, dan Tianjin University adalah universitas teknik modern pertama di Tiongkok. Kedua institusi ini memiliki sejarah panjang dan kontribusi besar terhadap pendidikan tinggi di negaranya masing-masing. Hari ini, dua universitas besar ini akhirnya bertemu,” ucapnya.
Ia menambahkan bahwa kolaborasi ini merupakan bentuk sinergi nyata antara pendidikan dan industri untuk menjawab tantangan teknologi masa depan. “Melalui kerja sama ini, kita tidak hanya membangun riset dan laboratorium bersama, tetapi juga melahirkan generasi baru insinyur yang berdaya dan berwawasan global,” tuturnya.
Prof. Xu juga menyampaikan apresiasi kepada ITB atas kerja sama erat yang telah terjalin, termasuk dukungan dalam penandatanganan kerja sama dengan Kementerian Pendidikan Tiongkok pada akhir September lalu di Beijing.
Kolaborasi Joint GEM–ITB–CSU Laboratory ini diharapkan menjadi model kemitraan strategis yang mampu mendorong pengembangan riset, pendidikan, dan inovasi teknologi antara Indonesia dan Tiongkok. Melalui kerja sama yang saling menguntungkan ini, ITB berkomitmen untuk terus memperluas jejaring global dalam bidang sains dan rekayasa demi kemajuan bangsa.







