Kolaborasi Tendik ITB dari Kantor ke Lintasan Lari: Tuntaskan 180 Km wondr Ultra Marathon 2025
Oleh M. Naufal Hafizh, S.S.
Editor M. Naufal Hafizh, S.S.
BANDUNG, itb.ac.id – Semangat kolaborasi yang selama ini terbangun di kantor Institut Teknologi Bandung (ITB), dibawa hingga ke lintasan lari oleh para Tenaga Kependidikan (Tendik) dalam ajang wondr ITB Ultra Marathon 2025. Tim Tendik Runners yang beranggotakan delapan orang berhasil menuntaskan perjalanan estafet sejauh 180 kilometer dari Jakarta ke Bandung dengan waktu tempuh 24 jam 20 menit pada 26-28 September 2025.
Wondr ITB Ultra Marathon 2025 merupakan ajang lari estafet sejauh 180 kilometer yang menempuh rute dari Jakarta menuju Kampus ITB Ganesha, Bandung. Ajang ini telah menjadi tradisi tahunan yang menghubungkan alumni, sivitas akademika, dan masyarakat luas dalam sebuah perayaan olahraga, silaturahmi, sekaligus gerakan penggalangan Dana Lestari ITB. Dengan format tim estafet maupun individu, peserta berlari melewati berbagai kota dan medan menantang sebelum akhirnya finis di kampus ITB, menjadikannya salah satu event lari paling bergengsi dan penuh makna di Indonesia.
Mewakili para tendik, Sofyan Sutrisna, Tendik dari Direktorat Perencanaan ITB mengatakan, keikutsertaan mereka bukan sekadar lomba lari, tetapi juga wujud kontribusi untuk menjaga semangat sportivitas.
“ITB Ultra Marathon adalah tradisi tahunan yang sangat baik karena menggabungkan silaturahmi, kontribusi terhadap keberlanjutan pendidikan tinggi melalui Dana Lestari, sekaligus kampanye hidup sehat. Motivasi kami, para tenaga kependidikan, adalah menjaga semangat sportivitas sekaligus menunjukkan bahwa tendik juga bisa berkontribusi di ajang bergengsi ini,” ujarnya.
Kolaborasi di Kantor, Kebersamaan di Lintasan

Tim Tendik Runners terdiri atas:
• Hinny Herliani (Badan Pengelolaan Usaha dan Dana Lestari)
• Bayu Setyolaksono (Direktorat Pendidikan)
• Sofyan Sutrisna (Direktorat Perencanaan)
• Arif Hadian (Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan)
• Ajeng Sekar (Direktorat Sumber Daya Manusia)
• Alice Diniarti (Direktorat Kemitraan)
• Nurman Sasongko (Direktorat Sarana Prasarana dan Sistem Informasi)
• Yunita Fatmawati (FMIPA)
Mereka berasal dari unit kerja yang berbeda, namun terbiasa bekerja sama dalam mendukung aktivitas akademik dan operasional ITB sehari-hari. Kolaborasi itu terbawa ke arena lari. Meski persiapan fisik dilakukan secara mandiri, kebersamaan dan koordinasi menjadi kunci saat menempuh rute panjang Jakarta–Bandung.
“Latihan kami tidak ada yang khusus, hanya disisipkan di sela-sela kesibukan karena memang hobi berlari. Tapi begitu di lapangan, setiap orang mengandalkan kerja sama tim, saling memberi semangat, dan itu yang membuat perjalanan 180 km ini bisa dituntaskan,” ujar Sofyan.
Rasa Syukur di Garis Finis

Ketika akhirnya mencapai garis finis di ITB Kampus Ganesha, rasa haru dan bangga menyelimuti seluruh anggota tim.
“Rasanya campur aduk antara haru, bangga, dan lega. Setiap langkah terasa bermakna, dan ketika sampai di garis akhir, ada rasa syukur luar biasa. Kami bukan hanya menyelesaikan lomba, tetapi juga membuktikan bahwa tenaga kependidikan ITB bisa tampil dan berkontribusi,” tuturnya.
Adapun di garis finis, Tendik Runners disambut oleh Rektor ITB, Prof. Dr. Ir. Tatacipta Dirgantara, M.T.
Keikutsertaan Tendik ITB dalam wondr ITB Ultra Marathon 2025 menjadi simbol bahwa kolaborasi bukan hanya dibangun di kantor, tetapi juga diwujudkan dalam semangat kebersamaan di luar ruang kerja. Melalui olahraga, kontribusi, dan kerja sama, para tenaga kependidikan menunjukkan perannya sebagai bagian penting dari keluarga besar ITB yang terus bergerak bersama menuju kampus unggul dan berdampak.






