Kuliah Lapangan Oseanografi ITB: Survei Pesisir hingga Dinamika Sosial Pulau Pramuka

Oleh Sri Wulandari - Mahasiswa Oseanografi, 2022

Editor M. Naufal Hafizh, S.S.

Peserta kuliah lapangan oseanografi terapan. (Dok. Asisten kuliah lapangan)

JAKARTA, itb.ac.id – Program Studi Oseanografi, Institut Teknologi Bandung (ITB) menyelenggarakan Kuliah Lapangan Oseanografi Terapan di Pulau Pramuka, Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu, pada 11–21 Juli 2025. Kegiatan ini dalam rangka menerapkan manajemen survei, akuisisi dan perekaman data, survei batimetri dan pemetaan pesisir, pengukuran parameter oseanografi dan meteorologi, kualitas air laut, serta survei proses pantai.

Kegiatan ini diikuti 121 mahasiswa Prodi Oseanografi dan didampingi oleh dosen pengampu Dr. Ayi Tarya, S.Si., M.Si., Dr. Iwan Pramesti Anwar, S.Si., M.Si., Saat Mubarrok, S.Si., M.Si., Ph.D., serta Dr.Eng. Faruq Khadami, S.Si., M.Si.

Dr. Ayi Tarya mengatakan, melalui kegiatan ini, mahasiswa diharapkan mampu memahami cara kerja peralatan survei oseanografi; merencanakan, mendesain, dan melaksanakan survei; serta mengolah dan menganalisis data hasil survei.

Beliau juga menyampaikan, “Dalam kuliah lapangan ini bukan semata-mata mengasah skill, tapi juga mengasah kerja sama dan tanggung jawab,” ujarnya.

Dekan FITB bersama Dosen Prordi Oseanografi ITB dan peserta kuliah lapangan. (Dok. Panitia kuliah lapangan)

Selama kuliah lapangan, mahasiswa melakukan pengukuran berbagai parameter oseanografi seperti arus laut secara lagrangian menggunakan drifter, dan secara eulerian menggunakan ADCP. Mahasiswa juga mengukur kualitas air laut (suhu, salinitas, TDS, TSS, dan pH), batimetri, pasang surut, serta parameter meteorologis. Selain itu, dilakukan pengukuran garis pantai, kemiringan pantai, dan peninjauan karakteristik sedimen. Seluruh hasil pengukuran dielaborasikan untuk memperoleh gambaran menyeluruh tentang karakteristik pantai dan perairan Pulau Pramuka.

Pengambilan data kualitas air laut dan batimetri. (Dok. Peserta kuliah lapangan)

Tak hanya berfokus pada aspek fisik kelautan, mahasiswa juga mempelajari kondisi lingkungan Pulau Pramuka, termasuk dinamika sosial ekonomi dan ekowisatanya, melalui wawancara dengan warga. Salah seorang narasumber, Agung Prawira, menyampaikan bahwa pemerintah lokal memiliki komitmen kuat dalam menjaga kelestarian lingkungan.

“Kualitas lingkungan di Pulau Pramuka relatif baik. Setiap pagi ada petugas yang menyisir pantai untuk membersihkan sampah anorganik. Selain itu, ada larangan mendirikan bangunan tanpa izin di luar jalan lingkar,” ungkapnya.

Peserta kuliah lapangan dan Agung Prawira. (Dok. Peserta kuliah lapangan)

Kegiatan ini memberikan pembelajaran yang lebih dalam bagi peserta. “Setelah mengikuti kuliah lapangan Oseanografi Terapan, saya belajar untuk tidak meremehkan hal sekecil apa pun. Kesalahan kecil bisa berdampak besar terhadap kualitas data yang dikumpulkan. Oleh karena itu, setiap prosedur harus dijalankan dengan cermat,” ujar Muhamad Raihan, salah seorang peserta.

Dukungan terhadap kegiatan ini datang dari industri yang berpartisipasi, yakni PT Oseanland dan PT Geotindo. Selain itu, Dekan Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian (FITB) ITB, Dr. techn. Dudy Darmawan Wijaya, S.T., M.Sc., didampingi oleh Karina A. Sujatmiko, Ph.D. selaku kasubdit kemitraan pemerintah dan industri, ITB, Hadir langsung meninjau pelaksanaan kuliah lapangan pada Rabu, 16 Juli 2025.

Melalui kuliah lapangan oseanografi terapan ini, ITB menunjukkan komitmennya untuk membentuk lulusan yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga memiliki kompetensi praktis dan siap menghadapi tantangan di lapangan.

#kuliah lapangan #oseanografi #fitb #sdg 4 #quality education #sdg 14 #life below water #sdg 11 #sustainable cities and communities