Mahasiswa ITB Berbagi Gagasan Placemaking di Konferensi Internasional ASEAN 2025
Oleh Ahmad Fauzi - Mahasiswa Rekayasa Kehutanan, 2021
Editor M. Naufal Hafizh, S.S.
Placemaker Week ASEAN merupakan konferensi regional pertama di Asia Tenggara yang fokus pada placemaking, yakni suatu pendekatan kolaboratif dalam merancang dan memperbaiki ruang publik agar lebih inklusif, bermakna, dan berpusat pada kebutuhan masyarakat. Jasmine dan Aileen juga mewakili Komunitas Kami Ruang Ketiga.
Topik yang dibahas pada konferensi ini cukup luas, mencakup peran placemaking dalam membangun kota yang inklusif, adaptif terhadap krisis iklim, dan people-centered.
Menurut Jasmine, kegiatan ini dilatarbelakangi oleh perhatian para placemaker terhadap kebutuhan akan kota yang lebih ramah untuk manusia. “Placemaking dilihat sebagai cara yang bisa benar-benar mengubah bagaimana ruang publik dirancang supaya lebih punya nilai buat masyarakat. Lewat PWA2025, tujuannya bukan cuma sharing teori, tapi juga memperdalam praktik placemaking di Asia Tenggara, membangun kerja sama lintas sektor antar negara juga, memperkuat komunitas, dan saling belajar bagaimana placemaking bekerja di tiap negara dari beragam perspektif,” tuturnya.

Jasmine mengungkapkan PWA 2025 ini berlangsung interaktif dan kolaboratif, berbeda dengan konferensi akademik yang formal. Ia juga mengatakan bahwa dirinya dan Aileen merupakan salah satu partisipan komunitas paling muda.
“(Acaranya) berbobot tapi juga bermakna. Tidak hanya belajar, kita juga bertemu dengan orang-orang keren yang juga concern dengan placemaking. Selain itu, jadi banyak kenalan sama orang-orang yang jauh berpengalaman dan bisa sharing banyak pengetahuan,” ujarnya.








