Mahasiswa ITB Juara 2 LKTIN Nasional Unsoed, Gagas “AQUA-PULSE” Inovasi Cuci Tangan Otomatis dari Energi Mikrohidro
Oleh Indah Marcelinawati - Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota, 2022
Editor M. Naufal Hafizh, S.S.
BANDUNG, itb.ac.id – Mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) berhasil menghadirkan inovasi teknologi ramah lingkungan yang menggabungkan aspek kesehatan dan keberlanjutan energi. Melalui karya berjudul “AQUA-PULSE: Perangkat Timer Cuci Tangan Otomatis Berbasis Mikro-Hidro untuk Higiene Personal Berkelanjutan”, tim AQUAMEN dari ITB menarik perhatian dalam ajang Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional (LKTIN) Forum Keilmuan MIPA, Universitas Jenderal Soedirman 2025 dan meraih juara 2 dalam ajang tersebut.
Tim AQUAMEN terdiri atas Feri Saputra dan Rezqian Nur A, keduanya mahasiswa ITB jurusan Oseanografi yang memiliki ketertarikan pada bidang energi terbarukan dan penerapan ilmu fisika dalam kehidupan sehari-hari.
AQUA-PULSE merupakan alat timer otomatis untuk mencuci tangan selama 20 detik sesuai rekomendasi WHO. Alat ini menghasilkan energi listrik secara mandiri dari aliran air keran melalui sistem piko-hidro sehingga tidak membutuhkan baterai atau sumber listrik dari PLN.
.jpg)
Konsep ini diharapkan mampu menghadirkan solusi higienis sekaligus mendukung penghematan energi di rumah tangga, sekolah, rumah sakit, maupun fasilitas publik. Selain inovatif, AQUA-PULSE juga menonjol karena menggabungkan dua isu penting yaitu higiene personal dan energi terbarukan yang relevan dengan agenda Sustainable Development Goals (SDGs) poin 3 (Kesehatan dan Kesejahteraan), poin 6 (Air Bersih dan Sanitasi Layak), serta poin 7 (Energi Bersih dan Terjangkau).
Tantangan terbesar bagi tim AQUAMEN adalah membagi waktu antara kesibukan kuliah dan persiapan lomba. Dengan jadwal perkuliahan yang padat, mereka menyusun timeline pekanan dan berbagi tanggung jawab secara fleksibel. Bagi keduanya, proses ini menjadi pengalaman berharga dalam menerapkan ilmu, mengasah manajemen waktu, dan melatih kolaborasi.
Mereka mengakui bahwa ilmu yang diperoleh selama perkuliahan di ITB menjadi fondasi utama dari keberhasilan proyek ini. “Mata kuliah seperti Fisika Dasar, Hidrodinamika, dan Mekanika Fluida memberikan pemahaman dasar yang kami terapkan langsung dalam perancangan alat. Dari situ kami belajar bahwa teori yang dipelajari bisa sangat aplikatif,” ujar Feri Saputra.
Ia pun berpesan kepada mahasiswa lain yang ingin mengikuti kompetisi serupa, “Mulailah dari hal kecil, dari ilmu yang sudah kalian punya. Kadang yang kalian anggap sederhana justru bisa jadi ide besar kalau digarap dengan serius. Jangan takut gagal, karena setiap proses pasti ada pelajaran yang bisa diambil.”
Reporter: Indah Marcelinawati (Perencanaan Wilayah dan Kota, 2022)







