Mahasiswa ITB Raih Prestasi Internasional Berkat Inovasi untuk Sumur Minyak Lepas Pantai
Oleh Indra Putra Lohanata - Mahasiswa Aktuaria, 2021
Editor M. Naufal Hafizh, S.S.

BANDUNG, itb.ac.id – Mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) yang tergabung dalam Tim PetroChEmix menorehkan prestasi internasional sebagai juara 3 Mud Innovation Competition PROTECT 2025 yang diselenggarakan Himpunan Mahasiswa Teknik Perminyakan Universitas Pertamina dan Society of Petroleum Engineer (SPE) Universitas Pertamina, Minggu (25/5/2025).
Tim PetroChEmix yang beranggotakan Arief Ramadhan (Teknik Perminyakan, 2022), Fathi Aurasaliha Thorifah (Teknik Kimia, 2022), dan Ghifari Jauhar Yajri (Teknik Perminyakan, 2022) dihadapkan pada tantangan mengoptimalkan cairan pengeboran untuk sumur minyak lepas pantai. Terjadi permasalahan pada sumur minyak tersebut, mulai dari pipa macet, lubang bor tidak stabil, hingga kerusakan formasi akibat cairan pengeboran yang kurang tepat. Hal ini mengakibatkan proses pengeboran menjadi lebih lama, mahal, dan meningkatkan risiko keselamatan.
Mereka ditantang menemukan solusi cairan pengeboran yang tidak hanya efektif dan efisien, tetapi juga ramah lingkungan sesuai dengan regulasi yang berlaku di Indonesia. Fokusnya adalah menyelesaikan permasalahan lumpur pengeboran seperti clay swelling (tanah liat yang mengembang ketika terkena cairan) dan stuck pipe (rangkaian pipa bor yang tersangkut) tanpa mengabaikan dampaknya terhadap lingkungan.
Tim PetroChEmix mempersiapkan diri dengan membaca jurnal dan buku-buku terkait lumpur dan penyeboran. Proses penyelesaian laporan final membutuhkan waktu kurang lebih dua pekan. Meski memiliki kesibukan masing-masing, tim berhasil mengatasi hambatan tersebut. Sesi tanya jawab dengan juri, yang merupakan praktisi di bidangnya, juga menjadi tantangan tersendiri bagi tim karena sifatnya yang sangat teknikal.
Perjalanan menuju kemenangan ini tidaklah mudah. Tim harus menghadapi kompleksitas data sumur yang detail dan merancang formulasi cairan pengeboran yang efektif serta memenuhi standar lingkungan. Di balik semua itu, tim belajar bahwa kerja sama, komunikasi, dan keterbukaan terhadap kritik adalah kunci sukses. Kompetisi ini juga mengajarkan pentingnya mengintegrasikan ilmu teknik dengan kesadaran lingkungan dan efisiensi ekonomi, sebuah kombinasi yang krusial tidak hanya untuk lomba, tetapi juga untuk tantangan nyata di industri migas.
“Penggunaan bahan alami dalam cairan pengeboran ternyata bukan cuma ramah lingkungan, tapi juga meningkatkan performa pengeboran secara signifikan. Walau biaya awal untuk cairan ini sedikit lebih mahal, tapi hasilnya nyata,” ujar Ghifari.
Prestasi ini membuktikan bahwa mahasiswa ITB mampu memberikan kontribusi inovatif dalam mengatasi permasalahan kompleks di sektor energi, sekaligus menegaskan peran penting mereka dalam menciptakan solusi yang berkelanjutan dan efisien.
Reporter: Indra Putra Lohanata (Aktuaria, 2021)