Menko AHY Tutup SIBE 2025 di ITB: Infrastruktur Berkelanjutan Jadi Katalis Ketahanan dan Kesejahteraan Bangsa

Oleh Anggun Nindita

Editor Anggun Nindita

BANDUNG, itb.ac.id - The 5th International Conference on Sustainable Infrastructure and Built Environment (SIBE 2025), yang diselenggarakan oleh Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan (FTSL) Institut Teknologi Bandung (ITB), resmi ditutup pada Rabu (5/11/2025) di Aula Barat, ITB Kampus Ganesha, Bandung.

Acara ini dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Republik Indonesia, H. Agus Harimurti Yudhoyono, M.Sc., M.P.A., M.A., Dr. (c)., yang menyampaikan arah kebijakan pembangunan infrastruktur nasional sejalan dengan visi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.

Dalam sambutannya, AHY menekankan bahwa pembangunan infrastruktur di Indonesia kini tidak lagi semata berorientasi pada pembangunan fisik, tetapi menjadi katalis bagi ketahanan, inklusivitas, dan kemakmuran jangka panjang bangsa.

“Melalui visi Asta Cita, Presiden Prabowo menegaskan bahwa setiap pembangunan harus menghadirkan manfaat nyata bagi rakyat, menjaga kelestarian lingkungan, dan memperkuat kemandirian bangsa,” ujarnya di hadapan sivitas akademika ITB dan peserta konferensi internasional tersebut.

Asta Cita: Delapan Pilar Transformasi Pembangunan Nasional
Visi Asta Cita mencakup delapan misi utama, antara lain pengokohan ideologi Pancasila dan sistem demokrasi; kemandirian melalui swasembada pangan, energi, dan air; penciptaan lapangan kerja; penguatan sumber daya manusia berbasis sains dan teknologi; hilirisasi industri; pembangunan dari desa; reformasi birokrasi; serta pembangunan yang ramah lingkungan dan berbudaya.

Sejalan dengan itu, pemerintah menegaskan komitmennya pada pembangunan infrastruktur berkelanjutan di berbagai sektor strategis, mulai dari ketahanan pangan dan air, energi bersih, konektivitas nasional, hingga penguatan riset dan pendidikan tinggi.

Ketahanan Pangan dan Energi Bersih sebagai Prioritas

Dalam paparannya, AHY menyebutkan bahwa pemerintah memperkuat jaringan pendidikan dan riset pertanian untuk mendukung lebih dari 2,5 juta hektare lahan sawah produktif serta membangun 15 bendungan serbaguna untuk menjamin ketersediaan air nasional. Targetnya, pada 2045 seluruh kota di Indonesia memiliki akses air bersih yang berkelanjutan.

Di sektor energi, transisi menuju energi bersih dan aman terus didorong melalui pengembangan tenaga surya, panas bumi, dan waste-to-energy. Hingga Agustus 2025, lebih dari 120 ribu kendaraan listrik telah beredar di Indonesia, menandai kemajuan nyata menuju emisi nol bersih (net zero emission) pada 2060.

Konektivitas Nasional dan Kota Tangguh Iklim
Konektivitas menjadi tulang punggung inklusivitas pembangunan. Pemerintah melanjutkan restrukturisasi Kereta Cepat Jakarta–Bandung serta mempersiapkan perpanjangan jalur ke Surabaya. Di sisi lain, kota-kota besar terus memperluas jaringan kereta listrik perkotaan yang ramah lingkungan.

Pemerintah juga memperkuat sistem pengendalian banjir di kawasan utara Jawa dan membangun Giant Sea Wall sebagai upaya adaptasi terhadap perubahan iklim. Lebih dari 200 ribu unit rumah rakyat telah menerima fasilitas pembiayaan perumahan, dan 165 rumah susun sekolah dibangun bagi pelajar kurang mampu.

Rektor ITB: Ilmu Pengetahuan untuk Kemanusiaan dan Keberlanjutan

Rektor ITB, Prof. Dr. Ir. Tatacipta Dirgantara, M.T., menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya SIBE 2025 sebagai wadah pertukaran pengetahuan dan kolaborasi internasional di bidang infrastruktur berkelanjutan.

“Atas nama Institut Teknologi Bandung, kami menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya atas keberhasilan penyelenggaraan SIBE 2025. Kami berharap konferensi ini menjadi sarana luar biasa dalam pertukaran pengetahuan dan kolaborasi global,” tutur Rektor ITB.

Beliau menambahkan bahwa dengan lebih dari 180 presentasi dan sesi kolaborasi dari berbagai negara, SIBE menjadi cerminan nyata semangat in harmonia progressio, yakni kemajuan yang dicapai melalui harmoni ilmu pengetahuan, teknologi, dan kemanusiaan.

“Di ITB, kami meyakini bahwa sumber daya manusia dan keberlanjutan adalah pusat dari kemajuan. Kami berkomitmen untuk menumbuhkan pemimpin, insinyur, dan pemikir yang mampu mengubah pengetahuan menjadi dampak nyata, serta menjadikan inovasi sebagai pengabdian bagi kemanusiaan,” ujarnya.

Lebih lanjut, Rektor ITB menegaskan bahwa ITB akan terus memperkuat perannya sebagai pusat keunggulan dan kolaborasi, tempat akademisi, pemerintah, dan industri bekerja bersama untuk membangun masa depan yang berkelanjutan dan aman bagi generasi mendatang.

Kolaborasi Ilmiah untuk Generasi Kini dan Mendatang
Sebagai penyelenggara utama, Dekan Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan (FTSL) ITB, Dr. Eng. Nita Yuanita, S.T., M.T., menyampaikan bahwa konferensi ini menjadi bukti nyata kontribusi FTSL dalam mengintegrasikan riset akademik dan praktik profesional untuk menjawab tantangan infrastruktur masa depan.

Sementara itu, Ketua SIBE 2025, Prof. Ir. Indratmo, M.Sc., Ph.D., menegaskan bahwa konferensi ini menjadi wadah penting untuk memperkuat sinergi antara akademisi, industri, dan pemerintah dalam membangun infrastruktur yang tangguh dan berkelanjutan.

“Keberlanjutan mencakup pengelolaan sumber daya air, konservasi di wilayah hulu, penerapan green building, serta pemanfaatan material ramah lingkungan berbasis potensi lokal,” ujar Prof. Indratmo.

Ia menambahkan bahwa kolaborasi ilmiah lintas negara dan lintas disiplin yang terjalin dalam SIBE 2025 merupakan fondasi penting dalam menghadapi tantangan global, mulai dari perubahan iklim hingga transisi energi.

“Melalui riset dan kerja sama internasional, kita membangun solusi yang tidak hanya menjawab kebutuhan hari ini, tetapi juga memastikan keberlanjutan bagi generasi masa depan,” tutupnya.

#ftsl #itb #itb berdampak #sdg2 #zero hunger #sdg6 #clean water and sanitation #sdg7 #affordable and clean energy #sdg8 #decent work and economic growth #sdg9 #industry innovation and infrastructure #sdg11 #sustainable cities and communities #sdg12 #responsible consumption and production #sdg13 #climate action #sdg6 #peace justice and strong institutions #sdg17 #partnerships for the goals