Orasi Ilmiah Prof. Anas Ma’ruf Soroti Transformasi Otomasi Sistem Produksi melalui Integrasi Teknologi Lunak, Keras, dan Siber-Fisik

Oleh Merryta Kusumawati - Mahasiswa Teknik Geodesi dan Geomatika, 2021

Editor M. Naufal Hafizh, S.S.

BANDUNG, itb.ac.id - Prof. Dr. Ir. Anas Ma’ruf, M.T. Guru Besar dari Fakultas Teknologi Industri (FTI) ITB menyampaikan orasi ilmiah berjudul “Transformasi Otomasi Sistem Produksi: Integrasi Teknologi Lunak, Keras, dan Siber-Fisik”, di Aula Barat, ITB Kampus Ganesha, Sabtu (15/11/2025).

Prof. Anas mengangkat isu perubahan lanskap industri manufaktur yang semakin kompetitif. Menurutnya, strategi produksi tidak lagi hanya berorientasi pada volume besar dan biaya rendah, tetapi juga pada fleksibilitas, kualitas, serta kemampuan menyesuaikan kebutuhan konsumen.

“Konsumen kini tidak hanya mencari harga murah, tetapi juga kualitas dan variasi. Industri harus mampu merespons dengan mengajak konsumen terlibat dalam desain produk,” ujarnya.

Transformasi Strategi Manufaktur

Strategi manufaktur. (Sumber: Buku Orasi Ilmiah Prof Anas)

Prof. Anas menjelaskan bahwa strategi manufaktur telah berevolusi dari make to stock menuju customer-centric mass customization. Beliau menggambarkan pergeseran tersebut melalui analogi kuliner mulai dari “bubur ayam” sebagai analogi produksi massal hingga “dapur rumah” sebagai analogi engineer to order. Model lama yang seragam kini digantikan pendekatan yang lebih personal, cepat, dan berbasis kebutuhan konsumen.

“Perubahan strategi ini menuntut otomasi yang lebih adaptif. Otomasi tidak lagi hanya soal robot dan mesin, tetapi bagaimana pengetahuan manusia dapat ditanamkan ke sistem,” ujarnya.

Inovasi Soft Automation

Prof. Anas menyoroti penelitian terkait konsep soft automation, yaitu proses digitalisasi pengetahuan operator ke dalam sistem Computer-Aided Design dan Computer-Aided Manufacturing (CAD-CAM). Beliau menampilkan contoh bagaimana keahlian operator ahli diubah menjadi basis data sehingga instruksi pemesinan dapat dihasilkan secara otomatis. Pendekatan ini terbukti mampu memangkas waktu setup menjadi kurang dari sepuluh menit serta meningkatkan efisiensi produksi.

“Kita ingin memastikan bahwa pengalaman operator senior tidak hilang, tetapi justru ditransformasikan menjadi pengetahuan yang dapat dipakai lintas generasi,” ujarnya.

Prof. Anas juga memperlihatkan penerapan algoritma perencanaan lintasan produksi untuk industri otomotif yang mampu mereduksi jumlah operator secara signifikan. Teknologi ini tidak bertujuan menggantikan peran manusia sepenuhnya.

“Automasi bukan untuk menghapus tenaga kerja, tetapi untuk membuat proses lebih efektif, konsisten, dan aman bagi manusia,” katanya.

Hard Automation dan Sistem Manufaktur Fleksibel

Selanjutnya, Prof. Anas memaparkan pengembangan flexible manufacturing cell yang mengintegrasikan mesin, robot, sistem penjadwalan, dan IoT. Melalui sistem ini, produksi dapat berjalan 24 jam penuh meskipun operator hanya bekerja pada jam normal.

“Produktivitas mesin sering rendah karena bergantung pada keberadaan operator. Dengan otomasi fleksibel, pekerjaan dapat direncanakan di siang hari dan dieksekusi mesin secara otomatis hingga malam,” tuturnya. Sistem ini dilengkapi teknologi pokayoke berbasis kamera serta aplikasi pemantauan produksi berbasis IoT.

Profil Prof. Anas Ma’ruf

Selama perjalanan penelitian, Prof. Anas dan timnya menghasilkan berbagai luaran akademik, termasuk jurnal nasional dan internasional, prosiding, serta pemberian beasiswa bagi mahasiswa. Beliau mengatakan bahwa penelitian otomasi tidak hanya berdampak di lingkungan akademik, tetapi juga di tingkat industri, terutama dalam meningkatkan efisiensi, kualitas, dan daya saing manufaktur Indonesia.

Prof. Anas Ma’ruf lahir di Sampang pada 20 Januari 1969. Beliau menempuh pendidikan S1 dan S2 di Institut Teknologi Bandung (1987–1995), kemudian melanjutkan studi doktoral di Toyohashi University of Technology, Jepang (1996–2000). Sejak 1995, beliau aktif sebagai dosen di Program Studi Teknik Industri, ITB dan telah membimbing lebih dari 100 mahasiswa sarjana, 20 mahasiswa magister, 10 mahasiswa doktor serta menghasilkan 12 publikasi ilmiah dalam 5 tahun terakhir.

Beliau pernah menjabat sebagai Ketua Program Studi Manajemen Rekayasa FTI, ITB (2015–2017), asesor BAN-PT dan LAM Teknik, serta saat ini menjabat sebagai Direktur Keuangan ITB.

Berbagai penghargaan telah diterima oleh Prof. Anas, termasuk Satyalancana Karya Satya 10 Tahun (2008), Pengabdian 15 Tahun Institut Teknologi Bandung (2013), Satyalancana Karya Satya 20 Tahun (2018), dan Pengabdian 25 Tahun ITB (2023). Selain itu, Prof. Anas aktif dalam berbagai kegiatan pengabdian dan penunjang akademik. Di luar aktivitas akademik, beliau aktif dalam kegiatan olahraga terutama bersepeda dan lari, serta sering mengikuti berbagai kegiatan jarak jauh dan kegiatan kebersamaan guru besar ITB.

Reporter: Merryta Kusumawati (Teknik Geodesi dan Geomatika, 2021)

#itb #fti itb #orasi ilmiah #guru besar itb #prof anas maruf #otomasi industri #soft automation #hard automation #teknologi manufaktur #sistem siber fisik #inovasi industri #manufaktur indonesia #sdg 4 #quality education #sdg 8 #decent work and economic growth #sdg 9 #industry innovation and infrastructure #sdg 12 #responsible consumption and production #sdg 17 #partnerships for the goals