Orasi Ilmiah Prof. Mutiara Rahmat Putri: Membaca Dinamika Lautan Indonesia Melalui Pemodelan Oseanografi
Oleh Ahza Asadel Hananda Putra - Teknik Pangan, 2021
Editor M. Naufal Hafizh, S.S.
BANDUNG, itb.ac.id — Prof. Dr.rer.nat Mutiara Rahmat Putri, S.Si., M.Si., dari Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian (FITB) menyampaikan orasi ilmiah berjudul "Pemodelan Oseanografi dan Berbagai Aplikasinya di Indonesia", di Aula Barat, ITB Kampus Ganesha, Sabtu (11/10/2025). Beliau membahas peran krusial model numerik sebagai cara efisien untuk memahami dan menjaga keberlanjutan laut Indonesia yang sangat luas dan dinamis.
Menjawab Tantangan Lautan Nusantara yang Luas
Dalam orasinya, Prof. Mutiara menegaskan bahwa letak Indonesia di antara dua benua dan dua samudera menciptakan dinamika laut yang luar biasa kompleks. Mengamati wilayah perairan yang mencakup hampir 15 derajat lintang secara konvensional merupakan tantangan besar. Di sinilah pemodelan oseanografi hadir sebagai solusi.
"Permodelan oseanografi adalah satu cara yang efisien untuk memahami laut secara luas dan dinamis, baik secara ruang maupun waktu," ujar Prof. Mutiara.
Ia menjelaskan, dengan pendekatan permodelan numerik yang didasari oleh tujuh persamaan fundamental hidrodinamika, para ilmuwan dapat mensimulasikan berbagai fenomena laut. Untuk mengatasi keragaman morfologi laut Indonesia, ia mengembangkan teknik model sarang (nesting grid) yang memungkinkan simulasi diperkecil ke area spesifik seperti Selat Karimata dengan resolusi yang jauh lebih detail dan akurat.
Aplikasi Nyata: Melacak Jejak Sampah Laut di Teluk Jakarta
Untuk membuktikan kekuatan pemodelan ini, Prof. Mutiara memaparkan dua contoh konkret. Pertama, ia menyimulasikan pergerakan sampah laut di Teluk Jakarta. Modelnya berhasil menunjukkan bagaimana sampah dari muara-muara sungai bergerak mengikuti pola musim dan arus.
"Partikel-partikel sampah ini bergerak menyusuri pantai di Teluk Jakarta, yang artinya memang akan selalu berada di situ dan bolak-balik mengikuti arah musim dan arusnya," katanya.
Temuan ini berhasil menjelaskan fenomena sampah kiriman yang ia temui langsung saat kuliah lapangan di Pulau Pari, Kepulauan Seribu. Studi ini kemudian menjadi salah satu landasan saintifik dalam penyusunan Peraturan Presiden No. 83 Tahun 2018 tentang Penanganan Sampah Laut.
Dari Prediksi Pertumbuhan Ikan hingga Efisiensi Ekonomi
Aplikasi kedua adalah pemodelan ekosistem laut untuk memprediksi pertumbuhan ikan kakap putih di keramba jaring apung Teluk Ambon. Bekerja sama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan, modelnya mampu memprediksi laju pertumbuhan ikan dengan memperhitungkan ketersediaan nutrien alami dan pemberian pakan.
Hasil simulasi ini sangat signifikan bagi para pembudidaya. Terbukti, dengan intervensi pakan yang tepat, durasi panen ikan hingga mencapai target 500 gram dapat dipersingkat dari 9 bulan menjadi kurang dari 6 bulan, sebuah keuntungan efisiensi yang nyata.
Tantangan Masa Depan dan Panggilan untuk Generasi Penerus
Di akhir orasinya, Prof. Mutiara menekankan bahwa di tengah tantangan perubahan iklim, pengembangan pemodelan oseanografi yang terintegrasi dengan disiplin ilmu lain serta teknologi seperti Artificial Intelligence (AI) menjadi sangat vital. Ia juga mengajak generasi penerus untuk terus mengembangkan bidang ini demi menjaga dan memanfaatkan potensi laut Indonesia secara berkelanjutan.








