Pekan Bintang Merah KMSR ITB Cirebon, Wadah Edukasi hingga Kolaborasi Seni Kontemporer

Oleh Muhammad Nabiel Hafiz - Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota, 2022

Editor M. Naufal Hafizh, S.S.

Peserta workshop membuat aksesori dari paper based clay, Minggu (18/5/2025). (Dok. KMSR ITB Cirebon)

CIREBON, itb.ac.id - Keluarga Mahasiswa Seni Rupa (KMSR) ITB Cirebon menyelenggarakan acara Pekan Bintang Merah, Minggu (18/5/2025), di Kael Cavity Cafe, Cirebon. Kegiatan ini merupakan rangkaian acara seni dan kreativitas yang terdiri atas workshop tanah liat, bazar kolektif karya mahasiswa, serta talkshow seputar seni kontemporer.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program tahunan yang diselenggarakan sebagai wadah bagi mahasiswa Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Cirebon untuk memperkenalkan karya mereka kepada publik, serta berbagi wawasan mengenai kesenian dengan komunitas kesenian di Cirebon.

“Pekan Bintang Merah ini sebenarnya jadi pemicu juga untuk memantik teman-teman KMSR supaya lebih aktif dalam kegiatan yang bersifat kekaryaan. Selain itu, acara ini juga membuka ruang relasi bagi kami, untuk menjalin koneksi dengan komunitas atau kolektif seni yang ada di Cirebon,” Ujar Raihan, Ketua Departemen Kekaryaan KMSR ITB Cirebon.

Pekan Bintang Merah turut diramaikan dengan bazar yang menampilkan berbagai produk hasil karya mahasiswa FSRD, baik secara individu maupun melalui brand lokal yang mereka rintis.

Bazar hasil karya mahasiswa FSRD, Minggu(18/05/2025). (ITB/Dokumentasi KMSR ITB Cirebon)

Selain itu, digelar workshop clay yang bersifat hands-on. Peserta dibimbing langsung untuk membuat karya seperti gantungan kunci, figur, dan aksesori, menggunakan tanah liat berbahan dasar kertas dan busa.

Puncaknya, digelar talkshow bersama Izhar Fathurrohim, Founder Sanggar Ikhtiar dengan topik “Pengembangan Praktik Individu dan Kesenian di Cirebon” dan mengangkat isu seperti praktik kekaryaan, kolektivitas, dan dinamika ekosistem seni kontemporer di wilayah Cirebon.

Talkshow seni kontemporer dengan Izhar Fathurrohim, Minggu (18/5/2025). (Dok. KMSR ITB Cirebon)

Beliau mengatakan bahwa praktik seni kontemporer saat ini menuntut keberanian, keterbukaan terhadap kolaborasi lintas disiplin, serta pemahaman terhadap konteks sosial dan budaya. Seni tidak lagi eksklusif bagi mereka yang berpendidikan formal seni, tetapi terbuka untuk siapa pun yang memiliki narasi dan kemauan untuk mengekspresikan gagasannya.

Reporter: Muhammad Nabiel Hafiz (Perencanaan Wilayah dan Kota, 2022)

#kmsr #itb kampus cirebon #itb berdampak #kampus berdampak #itb4impact #diktisaintek berdampak