PSM-ITB Raih 4 Gelar Juara di 2nd Thailand International Choir Festival
Oleh Luisa Carmel - Mahasiswa Teknik Kimia, 2021
Editor M. Naufal Hafizh, S.S.
BANDUNG, itb.ac.id — Hari Rabu (3/9/2025) menjadi hari yang membahagiakan bagi seluruh tim Paduan Suara Mahasiswa ITB karena berhasil menyandang 4 gelar juara pada 2nd Thailand International Choir Festival 2025 yang diadakan di Thailand Cultural Center Bangkok, Thailand dengan pembimbingan dari Roni Sugiarto sebagai Music Director dan Nicholas Rio sebagai Associate Music Director.
Keempat gelar tersebut di antaranya adalah Outstanding Staging Presentation, Winner of Folksong Category (Gold Medal), Winner of Mixed Youth Choir (Gold Medal), dan Grand Prize Champion. Kompetisi ini merupakan kegiatan puncak pada rangkaian ITB Cultural Tour (ICT) 2025 oleh PSM-ITB. Kompetisi ini diikuti oleh lebih dari 20 paduan suara dari 9 negara berbeda selama 5 hari sejak Senin (31/9/2025) hingga Kamis (4/9/2025).

Kemenangan ini menjadi yang pertama setelah 6 tahun PSM-ITB tidak berkompetisi di panggung internasional sejak tahun 2018.
Sebelumnya, PSM-ITB juga pernah mengharumkan nama ITB dan Indonesia di berbagai kompetisi bergengsi internasional, di antaranya peraih Grand Prix Award di Bratislava Cantat I. (2014), juara kategori Folklore dan Mixed Youth pada 5th Florence International Choir Festival (2016), dan Grand Prix 1st Runner Up pada 57th Concorso Internazionale di Canto Corale “Seghizzi” (2018) dengan bimbingan Music Director sebelumnya, Alm. Adi “Didut” Nugroho.

Pada kompetisi kali ini, PSM-ITB menyuguhkan penampilan memukau lagu Anging Mamiri (Arr. Dimitrij Ray) dan Bungong Jeumpa (Arr. Josu Elberdin) pada kategori Folksong dengan nilai 89,53, lagu Let My Love Be Heard (Jake Runestad) dan Warisan (Nicholas Rio) pada kategori Mixed Youth Choir dengan nilai 89,5, dan Tari Sanghyang Dedari (Arr. Agustinus Bambang Jusana, Mod. Nicholas Rio) pada ajang Grand Prize.
Ketua ITB Cultural Tour 2025, Ezra Clement Dario (Aktuaria, 2021) yang akrab dipanggil Ezra, mengungkapkan kelegaannya setelah menyelesaikan kegiatan ICT dengan hasil gemilang.

Ia mengungkapkan bahwa proses yang dijalani untuk mencapai titik ini tidaklah mudah, terutama pada segi finansial dan ketersediaan waktu untuk persiapan.
“Walau hanya dengan waktu persiapan 3 bulan sejak Juni hingga Agustus 2025, semua masalah akhirnya bisa diatasi bersama-sama dengan tim panitia, penyanyi, dan para pelatih, Kak Roni dan Kak Rio yang selalu membimbing kami tanpa lelah dan pamrih,” ucapnya.

Ketua PSM-ITB 2025/2026, Kezia Caren Cahyadi (Sistem dan Teknologi Informasi, 2022) menyebutkan bahwa prestasi ini tidak dapat terwujud tanpa dukungan dari ITB, para pelatih, alumni, massa PSM-ITB lainnya, dan tentu saja semangat dari tim PSM-ITB.
“Prestasi internasional itu bonus, kunci utamanya adalah komitmen dan konsistensi dari setiap anggota. Nilai-nilai yang selalu diturunkan di setiap angkatan menjadi pegangan kami untuk terus melanjutkan legacy dan kebanggaan kami sebagai anggota PSM-ITB,” ujarnya.
Ia pun menekankan bahwa prestasi ini menjadi bukti bahwa ITB bukan hanyalah tempat untuk menyandang gelar sarjana, tetapi juga tempat untuk mengembangkan talenta dan mengharumkan nama bangsa.
“Saya percaya PSM-ITB bisa terbang lebih tinggi dan mencapai milestone yang lebih gemilang lagi. PSM-ITB juga tidak pernah absen mengadakan konser tiap tahun. Jadi, kalau penasaran seperti apa penampilan PSM-ITB, jangan lupa untuk terus ikuti PSM-ITB dan tonton konser kami, ya!” kata Kezia.







