Sinergi Fisika ITB dan Salman ITB Dorong Pengembangan Alat Peraga Fisika Inovatif
Oleh --- -
Editor Anggun Nindita
Pemateri dan peserta Workshop Inovasi Alat Peraga Fisika untuk Materi Tingkat SMP/SMA
BANDUNG, itb.ac.id – Kelompok Keilmuan Fisika Teknologi Material Maju (FTMM) FMIPA ITB bersama Yayasan Pembina Masjid Salman ITB, Rumah Amal Salman, dan Direktorat Pengembangan Pendidikan ITB menyelenggarakan Workshop “Inovasi Alat Peraga Fisika untuk Materi Tingkat SMP/SMA” pada Sabtu (1/11/2025) di Gedung Serbaguna Masjid Salman ITB. Kegiatan ini bertujuan mendorong pengembangan alat peraga fisika yang inovatif dan aplikatif untuk mendukung pembelajaran di sekolah menengah.

Sambutan oleh Mamat Arohman, M.Pd., Manager LPP, Lembaga Pengembangan Pendidikan Salman ITB
Acara dibuka dengan sambutan dari Manajer LPP Salman, Mamat Arohman, M.Pd., yang mewakili Ketua Lembaga Pengembangan Pendidikan Salman ITB. Ia berharap kegiatan ini dapat memperkuat mutu dan inovasi pembelajaran fisika di sekolah.
Sesi berikutnya menghadirkan pemaparan dari Ketua Humas FMIPA ITB, Dr. Dhewa Edikresnha, B.Eng., M.Si. Ia menekankan pentingnya inovasi dalam pengembangan alat peraga fisika untuk membangun pola pikir, rasa ingin tahu, dan nalar ilmiah siswa. Ia juga menyoroti tantangan pendidikan fisika saat ini, seperti rendahnya minat siswa dan anggapan bahwa fisika merupakan mata pelajaran yang sulit dan kurang relevan dengan kehidupan sehari-hari.

Pemaparan informasi Fisika ITB oleh Dr. Dhewa Edikresnha, B.Eng., M.Si.
Dalam kesempatan tersebut, Dr. Dhewa memperkenalkan Program Studi Magister Pengajaran Fisika ITB serta Program Magister Multidisiplin Pendidikan Sains 4.0 yang menawarkan fleksibilitas pembelajaran, termasuk opsi hybrid dan daring agar guru tetap dapat mengajar sambil menempuh studi.
Berikutnya, sesi berbagi pengalaman diisi oleh guru sekaligus alumni Magister Pengajaran Fisika ITB, Jubaedah, S.Pd. Ia menceritakan perjalanan studinya di ITB, tantangan yang dihadapi terkait manajemen waktu, serta manfaat akademik dan profesional yang ia peroleh setelah lulus. Ia juga memberikan pesan inspiratif agar para guru tidak ragu melanjutkan pendidikan demi meningkatkan kualitas pembelajaran.
Kegiatan berlanjut dengan pengenalan aplikasi Phyphox oleh dosen FMIPA ITB, Dr. Muhammad Arief Mustajab Enha Maryono, S.Si., M.Si. Phyphox merupakan aplikasi yang memungkinkan eksperimen fisika dilakukan menggunakan sensor pada smartphone, sehingga menjadi solusi praktis bagi sekolah yang memiliki keterbatasan alat laboratorium.
Pada sesi praktik, peserta dibagi ke empat kelompok eksperimen: Mesin Atwood, Elastisitas Pegas, Percepatan Sentripetal, dan Pemuaian Panjang Logam. Peserta tampak antusias mencoba pengukuran dan menganalisis data menggunakan aplikasi Phyphox. Setelah itu, peserta mengisi kuesioner evaluasi untuk memberikan umpan balik terhadap pelaksanaan workshop.

Menutup kegiatan, Dr. Dhewa menegaskan pentingnya kolaborasi antara akademisi dan praktisi pendidikan dalam menghadirkan pembelajaran fisika yang relevan dengan perkembangan teknologi. Ia berharap kegiatan serupa dapat terus digelar secara berkelanjutan.
Workshop ini menjadi wujud sinergi antara Fisika ITB dan Masjid Salman dalam menghadirkan pembelajaran fisika yang lebih kontekstual, interaktif, dan menginspirasi bagi para guru.





