Smart Trash IoT Tingkatkan Efisiensi Pengelolaan Sampah Kota Bandung melalui Pemantauan Real-Time dan Aplikasi Mobile

Oleh Dina Avanza Mardiana - Mikrobiologi, 2022

Editor M. Naufal Hafizh, S.S.

Sistem Smart Trash IoT real-time

BANDUNG, itb.ac.id - Institut Teknologi Bandung kembali melanjutkan inovasi pemantauan sampah berbasis teknologi melalui program Pengabdian Masyarakat skema Top-Down DPMK ITB Tahun 2025. Pada Jumat, 21 November 2025, tim yang dipimpin oleh Augie Widyotriatmo, S.T., M.T., Ph.D., meresmikan penggunaan Smart Trash IoT di TPS Pasar Sadang Serang. Lokasi ini menjadi penerapan tahap kedua setelah implementasi awal di TPS Tamansari pada tahun 2024.

Program ini menghadirkan pemantauan volume sampah secara real-time sehingga proses pengangkutan dan pengelolaan TPS dapat dilakukan dengan lebih cepat, efisien, dan berbasis data.

Pemilihan Lokasi dan Tantangan Kota Bandung

Kondisi Tempat Penampungan Sampah Pasar Sadang Serang, Coblong, Bandung.

Augie menjelaskan bahwa pemilihan TPS Pasar Sadang Serang dilakukan karena berada dalam kecamatan yang sama dengan lokasi implementasi sebelumnya. Hal ini memudahkan penyusunan kumpulan data yang terukur untuk melihat dinamika produksi sampah dalam satu wilayah.

Ia menambahkan bahwa volume sampah Kota Bandung meningkat sangat cepat sehingga TPS sering penuh kembali tak lama setelah dikosongkan. Kondisi ini menuntut sistem yang mampu memberikan informasi yang lebih aktual dibanding metode pemantauan konvensional.

Kebutuhan Data Real-Time untuk Pengambilan Keputusan

Ia mengatakan, data real-time sangat penting agar penyesuaian armada pengangkut, jadwal pengangkutan, serta evaluasi pola pembuangan sampah dapat dilakukan tepat waktu. Sistem Smart Trash IoT kini dilengkapi fitur Geographical Information System yang memungkinkan petugas dan masyarakat melihat lokasi TPS serta level kapasitasnya secara visual.

Dengan informasi tersebut, potensi penumpukan sampah dapat diantisipasi lebih awal dan proses operasional pengangkutan bisa diatur lebih efisien.

Smart Trash IoT bekerja dengan memadukan sensor ultrasonik dan modul kamera ESP32. Sensor mengukur ketinggian tumpukan sampah, sementara kamera menangkap kondisi visual bak TPS secara langsung. Data yang terekam dikirim otomatis ke server dan ditampilkan dalam aplikasi mobile maupun dashboard web.

Aplikasi ini menampilkan indikator warna TPS, grafik peningkatan dan penurunan volume sampah, foto kondisi terkini, serta notifikasi ketika kapasitas mendekati penuh. Fitur real-time ini membuat pemantauan TPS dapat dilakukan dari mana saja dan kapan saja.

Pentingnya Baseline Data dan Edukasi Masyarakat

Penyerahan Plakat dari Augie (tengah) kepada Perwakilan Dinas Lingkungan Hidup Kota Bandung (kiri) dan Perwakilan Kelurahan Sadang Serang (kanan).

Perwakilan Dinas Lingkungan Hidup Kota Bandung menilai sistem ini menjawab kebutuhan yang sangat penting dalam pengelolaan sampah, yaitu ketiadaan data terstruktur dan akurat sebagai dasar kebijakan. Selama ini, banyak keputusan operasional diambil setelah TPS sudah bermasalah dan muncul keluhan dari warga. Dengan adanya pemantauan otomatis dan terintegrasi, data volume sampah dapat diperoleh lebih cepat sehingga analisis, prediksi, dan penyusunan kebijakan dapat dilakukan lebih tepat dan efektif.

Kasie Ekonomi Pembangunan (Ekbang) Kelurahan Sadang Serang, Ratnaningrum, mengatakan, “Implementasi teknologi ini sangat penting mengingat Kota Bandung masih berada dalam situasi darurat sampah.” Ia menilai edukasi masyarakat terkait perilaku buang sampah tidak mudah karena karakter setiap warga berbeda.

Karena itu, sistem yang menampilkan kondisi TPS secara visual dalam aplikasi dinilai dapat membantu warga memahami kapasitas TPS secara lebih nyata dan meningkatkan partisipasi mereka dalam mengatur pola pembuangan sampah.

Kontribusi Sistem terhadap Pelayanan Publik

Foto bersama para tamu undangan dalam peresmian Smart Trash IoT.

Kasie Ekbang juga menekankan pentingnya kemudahan pelayanan publik. Aplikasi yang menyediakan tampilan foto TPS, indikator kapasitas, dan notifikasi otomatis dapat mengurangi potensi keluhan warga. Teknologi ini juga mendukung koordinasi antara petugas TPS dan pihak kewilayahan sehingga pengelolaan dapat berjalan lebih lancar.

Data yang dihimpun dari wilayah percontohan seperti Sadang Serang direncanakan akan diintegrasikan dengan Command Center Kota Bandung agar dapat diperluas ke tingkat kota dan provinsi. Dengan integrasi yang lebih besar, strategi pengelolaan sampah dapat disusun berdasarkan data yang konsisten dan meningkatkan responsivitas pemerintah dalam menangani dinamika produksi sampah harian.

Augie berharap agar Smart Trash IoT dapat diterapkan di lebih banyak TPS di Kota Bandung sehingga pengambilan keputusan dalam pengelolaan sampah dapat dilakukan lebih akurat dan berkelanjutan.

Implementasi Smart Trash IoT menjadi wujud kontribusi ITB dalam mendukung pemerintah dan masyarakat dalam mengatasi persoalan persampahan. Kolaborasi yang berkelanjutan diharapkan mampu menciptakan lingkungan perkotaan yang lebih bersih, sehat, dan nyaman untuk seluruh warga Bandung.

#itb berdampak #kampus berdampak #itb4impact #diktisaintek berdampak #smart trash iot #pengabdian masyarakat itb #inovasi itb #teknologi lingkungan #pengelolaan sampah #augie widyotriatmo #layanan publik #sdg11 #sustainable cities and communities #sdg12 #responsible consumption and production #sdg13 #climate action #sdg17 #partnerships for the goals #sdg9 #industry innovation and infrastructure