Teras Hijau Project SBM ITB Hadirkan Inovasi Kuliner dan Produk Ramah Lingkungan di Entrepreneur Expo 2025
Oleh Atika Widya Nurfaizah - Mahasiswa Biomanajemen, 2025
Editor M. Naufal Hafizh, S.S.
BANDUNG, itb.ac.id - Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung (SBM ITB) melalui program Circular Community Initiatives menghadirkan Teras Hijau Project dalam acara Entrepreneur Expo 2025 yang diselenggarakan di Aula Timur ITB, Rabu hingga Kamis (17-18/9/2025). Program ini menjadi wujud nyata pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan sampah, pengembangan UMKM ramah lingkungan, serta pendidikan berbasis ekologi, sejalan dengan komitmen ITB mendukung pembangunan berkelanjutan.
Teras Hijau Project berfokus pada konsep Waste for Impact Project, yaitu mengajak masyarakat untuk mengurangi, memanfaatkan, dan mengolah limbah rumah tangga menjadi produk yang bermanfaat serta bernilai ekonomi. Salah satu wujud nyata program ini adalah hadirnya Pawon Sareng, sebuah pujasera komunitas yang menyajikan aneka kuliner dengan bahan baku sehat, organik, dan berkelanjutan. Uniknya, seluruh menu di Pawon Sareng diolah oleh ibu-ibu Komunitas Klamidisa, yang selama ini aktif dalam kegiatan Teras Hijau Project.
Produk yang ditawarkan pun beragam, mulai dari Baso Tahu, Kebab Ayam, Dimsum, hingga menu spesial seperti Es Telang, minuman segar berbahan bunga telang. Pawon Sareng juga menerima pesanan pesta dan layanan katering dengan beragam pilihan menu, dari cita rasa tradisional hingga inovasi modern. Inisiatif ini menekankan nilai inklusivitas sekaligus menghadirkan pilihan kuliner yang lebih sehat dan ramah lingkungan.
.jpg)
Selain kuliner, Teras Hijau Project menampilkan produk eco-enzyme hasil olahan sampah organik seperti kulit buah yang kemudian dikembangkan menjadi sabun dan cairan pembersih alami. Produk ini telah digunakan luas oleh masyarakat sekitar serta memperoleh pesanan rutin dari mitra, termasuk PLN. “Kami memanfaatkan sampah organik seperti kulit jeruk untuk membuat eco-enzyme, yang kemudian diolah menjadi sabun ramah lingkungan. Produk ini sudah dipercaya karena didukung penelitian dan pendampingan dari akademisi ITB,” ujar Ibu Dewi, perwakilan Komunitas Klamidisa.
Tidak hanya berhenti pada aspek ekonomi, program ini juga melahirkan Sekolah Alam Cakrawala, sebuah ruang belajar berbasis alam untuk anak-anak di sekitar komunitas. Melalui pendidikan lingkungan sejak dini, diharapkan nilai keberlanjutan dapat terus terjaga lintas generasi.
Dengan dukungan kolaborasi antara SBM ITB, PLN Indonesia Power, dan masyarakat, Teras Hijau Project melalui Pawon Sareng dan berbagai inovasinya berhasil menunjukkan bahwa usaha kecil dapat bertransformasi menjadi bisnis kolektif berbasis komunitas yang ramah lingkungan dan bernilai ekonomi. Kehadirannya dalam Entrepreneur Expo 2025 menjadi bukti nyata peran kampus dalam menciptakan solusi inovatif yang memberi dampak positif bagi masyarakat sekaligus mendorong terbentuknya ekosistem bisnis berkelanjutan.
Reporter: Atika Widya Nurfaizah (Biomanajemen, 2025)






