ACAM 2025, Bahas Kualitas Udara dan Perubahan Iklim

Oleh --- -

Editor Anggun Nindita

BALI, itb.ac.id - Institut Teknologi Bandung (ITB) melalui Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan (FTSL) mendapat kehormatan menjadi tuan rumah Atmospheric Composition and the Asian Monsoon (ACAM) ke-6, pada Jumat-Minggu (11-13/6/2025). Agenda ini merupakan lokakarya internasional yang berlangsung di Bali.

Konferensi ini diketuai oleh Prof. Ir. Puji Lestari, Ph.D., dari Kelompok Keahlian Pengelolaan Udara dan Limbah FTSL ITB. Agenda tersebut resmi dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Keuangan, Perencanaan, dan Pengembangan ITB, Prof. Ir. Agus Jatnika Effendi, Ph.D., serta menghadirkan keynote speech dari perwakilan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia.


Lebih dari 110 peserta dari 20 negara hadir dalam lokakarya ini, mencakup peneliti, praktisi, pembuat kebijakan, dan akademisi yang memiliki perhatian pada ilmu atmosfer, kualitas udara, dan perubahan iklim. Sementara itu, training school yang digelar bersamaan diikuti oleh sekitar 50 peserta muda dari berbagai negara Asia, sebagai upaya meningkatkan kapasitas generasi peneliti berikutnya.

ACAM sendiri merupakan forum internasional dua tahunan yang berpindah-pindah lokasi di negara-negara Asia, dan tahun ini Indonesia dipercaya sebagai tuan rumah dengan ITB sebagai penyelenggara utama. Platform ini menjadi ajang strategis untuk bertukar pengetahuan, mempercepat kolaborasi riset, dan mendukung pembangunan kapasitas peneliti muda, termasuk pemangku kebijakan yang berkontribusi pada mitigasi perubahan iklim di kawasan Asia.

“ACAM bukan hanya pertemuan ilmiah, melainkan ruang untuk membangun jejaring, menemukan sinergi, dan memulai kolaborasi lintas negara. Kami berharap dari pertemuan ini lahir berbagai proposal riset bersama yang relevan dengan tantangan atmosfer dan kualitas udara di kawasan Asia,” ujar Prof. Puji Lestari dalam sambutannya.

Pada rangkaian kegiatan ini, juga digelar agenda cultural dinner yang dihadiri seluruh peserta konferensi. Dalam kesempatan tersebut, Dekan FTSL ITB Dr.Eng. Nita Yuanita, S.T., M.T., turut memberikan sambutan yang menekankan pentingnya kolaborasi internasional, pertukaran budaya, dan penguatan komitmen bersama untuk menjaga keberlanjutan lingkungan di masa depan.


Lokakarya ini terselenggara berkat dukungan berbagai mitra internasional, di antaranya NASA, Environmental Defense Fund (EDF), IGAC, AMA, GMH, Future Earth, dan PLN IP, serta institusi pendukung lainnya.

Sebagai tindak lanjut, ITB telah menjajaki sejumlah peluang kerja sama riset dengan lembaga mitra internasional dalam rangka mendorong inovasi, kebijakan berbasis sains, serta penguatan kapasitas riset atmosfer dan lingkungan di Indonesia.

Sebagai informasi, Atmospheric Composition and the Asian Monsoon (ACAM) merupakan sebuah inisiatif yang sejak lama menjadi wadah penting bagi komunitas peneliti, praktisi, dan pembuat kebijakan di kawasan Asia. Forum ini bertujuan memperdalam pemahaman mengenai kondisi atmosfer, polusi udara, dan peran sistem monsun dalam perubahan iklim. Melalui pertemuan rutin dan pelatihan, ACAM terus mendorong kolaborasi riset lintas negara untuk mendukung kebijakan berbasis sains dan solusi inovatif bagi tantangan lingkungan saat ini.

#acam #ftsl #kolaborasi #itb berdampak #kampus berdampak #itb4impac #diktisaintek berdampak #sdg 13 #climateaction #sdg 3 #goodhealthandwellbeing #sdg 11 #sustainablecitiesandcommunities